REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Dhimam Abror dan Haries Purwoko (Rois) mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Senin (3/8) pada detik-detik terakhir masa perpanjangan pendaftaran yang ditutup pukul 16.00 WIB. Sekitar pukul 15.55 WIB kandidat yang diusung Partai Demokrat-PAN, Dhimam Abror-Haris Purwoko atau mendatangi kantor KPU Surabaya di Jalan Adityawarman Surabaya.
Dengan mengenakan baju koko warna putih serta berpeci, keduanya berjalan dari samping kantor KPU menuju ruang pendaftaran yang berada di lantai 3 kantor KPU Surabaya. Mereka berjalan dari arah sampaing atau timur jalan gedung KPU menuju pintu depan dan disambut musik hadrah dan shalawatan.
Selain itu terlihat puluhan simpatisan dan pengurus Partai Demokrat dan PAN Surabaya berada mengantarkan Abror-Haris melakukan proses pendaftaran pasangan Dhimam-Haris. "Saya persilakan pasangan calon melakukan proses pendafataran," kata Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin.
Proses pendaftaran sempat berhenti disaat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo tidak hadir di acara tersebut. Namun selang beberapa menit kemudian muncul diikuti pengurus DPC Demokrat Surabaya lainnya serta para anggota DPRD Surabaya dari Fraksi Demokrat.
Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Surabaya Hartoyo mengatakan soal pencalonan Abror dan Haris, Hartoyo mengatakan bawha waktu itu telah disampaikan di DPP Demokrat, selain itu juga melalui proses seleksi di Koalisi Majapahit yang beranggotakan enam paprol. "Abror kan juga penjaringan yang memperoleh peringkat satu. Soal Haris yang tidak mendaftar di partai, tidak ada masalah karena itu keputusan partai," katanya.
Mengenai anggapan calon boneka karena sebagai pendaftar terakhir, Hartoyo mengatakan itu adalah tanggapan orang lain. "Saya kan sudah menggukur, kalau calon boneka kan sudah saya daftarkan kemarin," ujarnya. Apalagi banyak warga Surabaya yang sudah mengetahui Abror sebagai ketua Harian KONI Jatim juga mantan pempred sejumlah media di Surabaya.
"Jadi bukan orang biasa, soal ada sebutan calon boneka karena selama ini Riama dianggap kuat dan sulit dikalahkan. Kita punya calon yang siap bertarung. Kalau Koalisi Majapahit konsisten ya digerakkan agar bisa menang," katanya.
Sementara itu, Dhimam Abror mengatakan bahwa selain rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) sudah turun untuk pasangan Abror-Haries, rekomendasi dari Partai Demokrat juga sudah turun . "Rekomendasi sudah beres, tapi masih dibawa Pak Hartoyo," katanya.