Senin 03 Aug 2015 16:37 WIB

Banten Siagakan 12 Tangki Atasi Kesulitan Air

Air bersih (ilustrasi)
Foto: antara
Air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten menyiapkan sekitar 12 mobil tanki untuk mengangkut air membantu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau di sejumlah daerah di Banten.

"Kami sifatnya ''membackup'' kabupaten/kota jika memang membutuhkan bantuan dari provinsi. Namun sampai saat ini kabupaten/kota masih mampu menangani warga yang kesulitan air bersih ini," kata Kepala BPBD Banten Komari di Serang, Senin.

Ia mengatakan berdasarkan laporan dari BPBD Kabupaten/kota per 3 Agustus 2015, ada sejumlah daerah di Banten yang mengalami kesulitan air bersih akibat kekeringan musim kemarau. Diantara daerah-daerah yang terdapat warganya mengalami kesulitan air bersih yakni di Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.

"Data terakhir yang kami terima ada empat kelurahan dan 97 desa yang warganya kesulitan mendapatkan air. Namun semua sudah ditangani oleh masing-masing kabupaten/kota," kata Komari usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Banten.

Sedangkan data jumlah lahan pertanian atau sawah yang kekeringan di wilayah Banten sekitar 8.863 hektare dan 10 hektare diantaranya mengalami gagal panen. Pihaknya bersama Dinas Pertanian dan Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman (DSDAP) sudah mengantisipasi, karena khawatir luas areal pertanian yang puso akan bertambah jika kemarau terus berkepanjangan.

"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan kabupaten/kota, karena kemarau diperkirakan masih akan terjadi hingga Oktober nanti," katanya.

Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BNPB untuk membantu daerah-daerah yang darurat bencana seperti di Kabupaten Lebak, karena kekeringan dan kesulitan air bagi warga terjadi di sejumlah kecamatan termasuk lahan pertanian atau sawah.

"Untuk lahan pertanian bantuan yang diberikan melalui Dinas Pertanian dan DSDAP dalam bentuk pompanisasi," kata Komari.

Sementara Pelaksana tugas Gubernur Banten Rano Karno menginginkan agar di Banten dilaksanakan shalat minta hujan atau shalat Istisqo.

Alasannya Banten saat ini masih dilanda kemarau yang berdampak kekeringan meluas di sejumlah kabupaten/kota.

"Kita akan segera berkoordinasi dengan MUI untuk merencanakan menggelar shalat minta hujan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement