Senin 03 Aug 2015 12:47 WIB

Antisipasi Pelecehan Seksual, Ahok Siapkan Safety Pin

Rep: C26/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) seusai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7).
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) seusai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya kejahatan pelecehan seksual terhadap kaum perempuan tidak lepas dari perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku sedang menyiapkan aplikasi yang dapat membantu melindungi perempuan dari pelecehan seksual di Ibu Kota.

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengklaim aplikasi yang dinamai Safety Pin ini dapat digunakan saat korban merasa terancam atau dilecehkan seseorang. Safety Pin dapat dipasang pada ponsel masing-masing untuk memudahkan perlindungan.

"Kita lagi siapin Safety Pin. Sebetulnya yang bahasa versi Inggris sudah ada, tapi lagi minta yang versi Indonesia. Kita lagi suruh terjemahin," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (3/8).

Mantan bupati Belitung Timur ini menjelaskan Safety Pin bekerja dengan memberikan sinyal kepada petugas keamanan. Ketika korban yang merasa dilecehkan memberi kode, petugas dapat memberikan notifikasi untuk melacak lokasi berada.

Aplikasi ini diadaptasi dari India yang memang bertujuan menjaga kaum wanita dari pelecehan seksual dan kekerasan pada anak. Ahok berinisiasi mengadaptasikan di ibu kota dengan integrasi yang disesuaikan. Penggunanya dapat mengunduh aplikasi di Android Playstore nantinya.

Pelaksanaannya disebut dapat bekerja sama dengan kelurahan ataupun kecamatan. Selain itu pemprov akan menambahkan kamera CCTV untuk lebih mudah memantau lokasi-lokasi rawan kejahatan seksual.

Safety pin ini nantinya akan disebarkan dan diawasi oleh pos-pos satpol PP, Transjakarta, dan kepolisian. "Safety Pin bisa disebarkan di posnya Satpol PP, Transjakarta, sama polisi. Kita ingin kerja sama di Kamtibnas, kasih ke mereka per wilayah termasuk CCTV. Makanya kita akan kasih bantuan hibah kepada Polda untuk bikin comment center di-link ke semua kantor Polsubsektor supaya dia bisa awasi," ucapnya.

Dengan aplikasi ini, nantinya camat dan lurah di DKI Jakarta dapat menjadi pemantau wilayahnya masing-masing. Mereka wajib mengirimkan laporan mengenai kondisi lingkungannya. Diharapkan aplikasi ini dapat segera terealisasi pada Oktober tahun ini.

Baru-baru ini pelecehan seksual kembali terjadi kepada seorang wanita di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jati Padang, Jakarta Selatan, Sabtu (1/8) kemarin. Ahok mengaku prihatin dengan maraknya kejahatan pelecehan seksual yang kerap menimpa wanita di kendaraan dan tempat-tempat umum.

Namun, ia mengaku sangat mengapresiasi petugas Transjakarta yang kala itu sigap menolong korban saat berteriak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement