Ahad 02 Aug 2015 17:00 WIB

'Capim dari Polri atau Kejaksaan, tak Ada Jaminan KPK Bisa Lebih Baik'

Rep: c20/ Red: Bilal Ramadhan
Gedung KPK
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hukum pidana Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Agustinus Pohan mengimbau kepada Tim Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih jeli dalam memilih calon pimpinan KPK. Terutama menurut dia, dari unsur Polri dan Kejaksaan.

Agustinus menilai kehadiran sejumlah anggota polisi dan jaksa dalam deretan nama capim KPK bukan dalam upaya memperbaiki lembaga antikorupsi. Ia pun meragukan kemampuan para capim KPK dari unsur Polri dan Kejaksaan.

"Polisi yang daftar, apa punya pengalaman di reskrim ataupun kasus-kasus yang berhubungan dengan korupsi? Kalau dia dari lalu lintas atau administrasi di kepolisian gimana? Kan tidak menjamin juga," kata Agustinus saat diskusi Komposisi Pimpinan KPK yang Ideal di Jakarta, Ahad (2/8).

Agustinus juga mempertanyakan kemampuan jaksa yang mendaftarkan diri dalam capim KPK. Menurut dia, bila tidak berpengalaman akan percuma Tim Pansel KPK memilih orang-orang tersebut. "Jadi tidak harus juga komposisi calon pimpinan KPK itu ada dari institusi-institusi tersebut. Yang terpenting orang-orang yang memang kompeten untuk memimpin KPK," ujar Agustinus.

Agustinus berharap Pansel KPK memberi porsi kesempatan yang sama pada calon pimpinan yang bukan berasal dari Polri dan Kejaksaan Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement