REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah memerintahkan Kementerian Pertanian mengencarkan program pemompaan air untuk mengatasi dan mengantisipasi kekeringan yang merupakan dampak dari fenomena el-nino.
"Mentan muter terus ke seluruh wilayah untuk bagi pompa, terutama di tempat-tempat yang betul-betul kering dan memerlukan air, itu tahapan yang paling cepat," kata Presiden Jokowi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (31/7).
Sedangkan untuk tahapan jangka panjang, ia menambahkan, pemerintah segera membangun ribuan waduk dan embung berhektar-hektar baik yang kecil maupun besar di setiap tempat.
"Kuncinya harus ada tampungan air, kuncinya ya buatkan waduk untuk irigasi. Kenaikan produk ada kalau kita memperbanyak embung, waduk dan memperbaiki irigasi sawah, tapi sekali lagi itu butuh waktu," katanya.
Saat ini, memang fenomena el-nino mengakibatkan beberapa daerah mengalami defisit air. El nino akan memberikan dampak bagi petani, terutama di musim tanam.
Untuk mengatasi defisit air ini, itulah maka dalam jangka pendek pemerintah melakukan program pemompaan, dengan menambah alokasi pompa air yang akan diberikan pada kelompok-kelompok tani yang mengalami kekeringan.
Bukan hanya itu, pembangunan sumur resapan, embung-embung, dan bendungan pun perlu diperbanyak. "Jangan hanya mengeluh pada saat musim kemarau tiba. Namun, kita tidak pernah memperhatikan kelimpahan air ketika musim hujan," kata Presiden.
Oleh karena itu, menurut Jokowi, Indonesia harus mulai menyusun manajemen dan organisasi yang baik di bidang pertanian agar Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan pangan sekaligus menjadi pemasok pangan dunia.