Kamis 30 Jul 2015 18:24 WIB

Cina Buka Jalur Pelayaran ke Terminal Teluk Lamong

 Pemotretan dari udara kondisi Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jumat (14/11). (Antara/Eric Ireng)
Pemotretan dari udara kondisi Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jumat (14/11). (Antara/Eric Ireng)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perusahaan pelayaran Cina, China Shipping Container Lines (CSCL) membuka jalur pelayaran baru. Jalur pelayaran Lianyungang (Cina Tenggara) tujuan Dalian (Cina Selatan) tersebut akan singgah di Terminal Teluk Lamong, Surabaya setiap pekan.

Peresmian jalur baru pelayaran CSCL dilakukan di Terminal Teluk Lamong, Kamis (30/7). Jalur baru Lianyungang-Dalian melayari sejumlah kota di Cina dan Indonesia. Kota-kota tersebut adalah Lianyugang-Qingdao-Shanghai-Ningbo- Shekou-Jakarta-Surabaya-Semarang-Davao-Shanghai –Yingkou-Tianjin-Dalian.

Direktur utama Terminal Teluk Lamong Prasetyadi menyampaikan, dengan teknologi bongkar-muat yang efisien, Terminal Teluk Lamong mulai diminati kapal-kapal asing. Terlebih, menurut Prasetyadi, perekonomian Indonesia tengah mengalami kebangkitan, sehingga aktivitas ekspor-impor semakin masif.

Ia menjelaskan, pelayaran baru CSCL melewati Terminal Teluk Lamong dengan kapal CSCL Panama berbendera Hongkong.  Kapal tersebut, ia merinci, berkapasitas maksimal 2546 TEUs dengan panjang 208,5 meter. Pada pelayanan perdana di Terminal Teluk Lamong, Kamis (30/7), kapal yang memerlukan kedalaman 11,4m tersebut melakukan proses bongkar muat dengan total muatan 449 boks.

“Kapal tersebut akan bersandar di Terminal Teluk Lamong setiap minggu,” ujar Prasetyadi saat melakukan peresmian jalur baru tersebut.

Prasetyadi, menjelaskan bahwa dibukanya rute baru China Shipping dikarenakan Indonesia merupakan salah satu negara terbesar penerima ekspor dari Cina. Tercatat pada semester I tahun 2015, ekspor Cina ke Indonesia mencapai 4,71 miliar dolar AS.

“Dengan angka tersebut dapat dipastikan pengiriman barang dari Negeri Ginseng tersebut akan semakin banyak menuju Indonesia,” ujar dia.

Menurut Prasetyadi, pelabuhan memegang peranan penting dalam proses pengiriman barang dan sangat mempengaruhi harga logistik. Sebagai terminal multipurpose, menurut dia, Terminal Teluk Lamong memiliki potensi tinggi untuk melayani kapal-kapal berkapasitas besar. Hal itu, menurut dia, karena kedalaman perairan Termila Teluk Lamong mencapai minus 14 meter serta memiliki teknologi bongkar-muat yang efisein.

“Apabila kapal berukuran besar dengan muatan banyak dapat dilayani, maka harga logistik dapat ditekan terlebih dengan pelayanan lebih cepat dan tepat yang dilakukan Terminal Teluk Lamong”, ujar Prasetyadi.

Ia berharap, dengan masuknya CSCL Panama, diharapkan peran Terminal Teluk Lamong semakin diperhitungkan pada bisnis kepelabuhanan sebagai penekan biaya logistik di Indonesia. Selain itu, jalur pelayaran tersebut juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral Cina-Indonesia, sehingga dapat bekerjasama dalam membangun perekonomian dunia.

China Shipping Container Lines (CSCL), merupakan salah satu perusahaan afiliasi dari China Shipping Group yang bergerak dalam bidang penyedia jasa pengiriman barang ke seluruh dunia. CSCL didirikan pada tahun 1997 dan berpusat di Shanghai, Cina.

Kapal CSCL dilayani oleh lebih dari 180 pelabuhan di dunia secara berkala di lebih dari dari 60 negara dan wilayah. Perusahaan ini menawarkan kurang-lebih 80 jalur perdangangan domestik dan internasional dengan jaringan yang berkembang dengan baik, meliputi Asia Tenggara, Cina Selatan, Cina Utara dan daerah sungai Yangzi. CSCL mempekerjakan lebih dari 7000 pegawai yang tersebar di 80 agen perusahaan dan 287 kantor lokal dengan berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan jaringan yang terintegrasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement