REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Divisi Pelayanan Publik Indonesian Corruption Watch (ICW), Febri Hendri menyarankan agar Panitia Seleksi (Pansel) KPK memilih kandidat calon pimpinan KPK yang sehat jasmani dan rohani. Penyakit yang sekiranya mengganggu kesehatan kedua hal tersebut sebaiknya ditelusur saat tes kesehatan.
"Pansel diharapkan tidak meloloskan Capim yang sakit-sakitan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat penting bagi pimpinan KPK mendatang," ujar Febri saat dihubungi ROL, Kamis (30/7).
Ke depannya, pimpinan KPK akan menjalani tugas yang sangat berat. Tanpa adanya ketahanan kesehatan fisik dan rohani, beberapa persoalan yang menghampiri KPK dikhawatirkan bisa berdampak bagi individu pimpinan.
Jika sudah begitu, lanjut Febri, ada kemungkinan pimpinan KPK tidak bisa bekerja maksimal. "Jika KPK diterpa persoalan berat lalu pimpinan jatuh sakit, tentu kinerja lembaga itu tidak maksimal. Kalau sudah begitu pasti butuh mencari pimpinan yang baru," tutur Febri.
Karena itu, ia menyarankan agar tes kesehatan yang dilaksanakan pada 18 Agustus nanti bisa melihat potensi penyakit yang diderita Capim secara menyeluruh. Capim yang memiliki potensi atau menderita gangguan kesehatan kronis sebaiknya tidak diloloskan ke tahap selanjutnya.