Rabu 29 Jul 2015 17:52 WIB

Bandara Notohadinegoro Jember Kembali Beroperasi Normal

 Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru)
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (29/7), kembali dibuka dan beroperasi normal, setelah sepekan ditutup akibat abu vulkanis Gunung Raung (3.332 mdpl) yang mengguyur kawasan bandara setempat.

"Hari ini aktivitas penerbangan bisa dilakukan di Bandara Notohadinegoro Jember, sehingga maskapai Garuda kembali beroperasi," kata General Manajer Garuda Indonesia Area Jember, Syamsul Adnan.

Menurutnya, pihak maskapai menerima informasi "Notice to Airmen" (Notam) dari Surabaya dan Badan Meteorologi dan Geofisika(BMKG) pada Selasa (28/7) untuk dibuka kembali Bandara Notohadinegoro Jember.

"Hari ini pesawat ATR 72-600 mulai beroperasi dan pendaratan (landing) di Bandara Notohadinegoro Jember mengalami keterlambatan (delay) sekitar 10 menit karena harus memutar untuk menghindari sebaran abu vulkanis Raung di udara," tuturnya.

Pesawat berkapasitas 70 penumpang itu terbang dari Bandara Juanda Surabaya menuju ke Jember dengan memutar ke Kabupaten Banyuwangi lebih dulu untuk menghindari sebaran abu vulkanis yang mengarah ke barat daya (Jember dan sekitarnya).

"Kami mendapat informasi rute penerbangan Surabaya-Jember bersih dari abu vulkanis Gunung Raung pada pukul 06.00 WIB, namun gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu kembali 'batuk-batuk' menyemburkan abu vulkanis pada pukul 07.00 WIB, sehingga pilot pesawat memutar memilih jalur yang aman," paparnya.

Ia berharap aktvitas penerbangan tetap normal pada keesokan harinya dan seterusnya di Bandara Notohadinegoro karena penutupan bandara tersebut membuat pihak maskapai menjadwal ulang calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket.

"Pihak Garuda memberikan kesempatan untuk menjadwal kembali (reschedule) kepada penumpang yang terlanjur membeli tiket selama penerbangan dibatalkan dan masa penerbangan diperpanjang hingga enam bulan ke depan," katanya.

Adnan enggan menyampaikan jumlah kerugian maskapai berpelat merah itu terkait pembatalan belasan penerbangan dari Jember-Surabaya pulang pergi (PP) akibat erupsi Gunung Raung yang berada di perbatasan Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi tersebut.

Sementara data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro Jember mencatat sebanyak 18 kali penerbangan di bandara yang berada di Kecamatan Ajung tersebut dibatalkan akibat erupsi Gunung Raung.

Rincian pembatalan penerbangan yakni 14 kali penerbangan maskapai Garuda Indonesia dengan rute Jember - Surabaya pulang pergi (PP) dan empat kali penerbangan maskapai Susi Air dengan rute Jember - Sumenep PP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement