Rabu 29 Jul 2015 11:51 WIB

JK: Persepsi Masyarakat terhadap BPJS Kesehatan Salah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Satya Festiani
  Warga mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan perseorangan di kantor cabang BPJS Jakarta Timur, Selasa (20/1).
Foto: Antara
Warga mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan perseorangan di kantor cabang BPJS Jakarta Timur, Selasa (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai masyarakat memiliki persepsi yang salah terkait adanya kartu BPJS Kesehatan. Menurutnya, masyarakat berpandangan pemerintah mempersilakan warga untuk sakit lantaran biaya rumah sakit serta pengobatannya ditanggung pemerintah.

"BPJS yang bisa 40 triliun. Apa pikiran rakyat? Yang terbayang adalah kebijakan kesehatan kita seakan bilang: hai rakyat, ketika Anda sakit, pemerintah tanggung semua," kata Kalla saat memberikan pengarahan di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7).

JK mengatakan, meskipun pemerintah menyediakan anggaran untuk membantu masyarakat agar mendapatkan pengobatan, masyarakat tetap harus menjaga kesehatan mereka. Ia pun meminta agar pola pikir masyarakat diubah.

"Akibatnya jadi sakit bukan perkara susah. Yang penting kan bagaimana sehat. Kita harus balik filosofi itu, tetaplah Anda sehat. Kita harus perbanyak anggaran air bersih, olahraga, dan segala aspek preventif didahulukan," tambah Kalla.

Pemerintah pun, lanjutnya, juga perlu menyediakan sarana kesehatan seperti menyediakan rumah sakit dan prasarana penunjang lainnya, termasuk penyediaan lapangan sepak bola dan pemukiman yang layak. JK juga mengatakan pemerintah juga perlu mendorong masyarakat untuk hidup secara sehat, salah satunya dengan meminta BPJS Kesehatan mensponsori pertandingan sepak bola.

"Saya bilang sama BPJS kesehatan, anda harus sponsor tanding sepakbola. Supaya anak olahraga, anak-anak sehat, supaya anda tidak diklaim banyak," kata Kalla. Dengan begitu, pemerintah pun juga mendapatkan dampak positifnya, yakni dapat menghemat anggaran pemerintah.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement