REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Nihilnya investor di Situ Ciburuy membuat Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) kalang-kabut dalam membenahi kawasan situ tersebut. Padahal, Situ Ciburuy memiliki prospek yang menjanjikan jika dibenahi secara maksimal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar) KBB, Wawan Herawan, menuturkan, Situ Ciburuy sebenarnya berpotensi menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) KBB. Namun, masalahnya, hanya sedikit investor yang ingin menanamkan modalnya di situ yang terletak di Kecamatan Padalarang itu.
"Memang sulit sekali mencari investor untuk Situ Ciburuy, pernah ada yang minat tapi malah menghilang begitu saja," ujar Wawan, Selasa (28/7).
Kata dia, pada 2012 yang lalu, memang sempat ada investor asal Kota Bandung yang menyatakan ketertarikannya dalam berinvestasi di Situ Ciburuy. Namun, di tengah proses, investor menyatakan mundur. "Alasan mundurnya juga enggak jelas," tutur dia.
Saat ini, lanjut Wawan, PAD yang dihasilkan dari Situ Ciburuy ke APBD Kabupaten Bandung Barat itu sebesar Rp 28 juta tiap tahunnya. Ia mengakui, jumlah ini memang terbilang kecil.
Namun, kata dia, jika situ tersebut dibenahi dengan maksimal oleh investor yang tepat, maka tentu PAD yang dihasilkan bakal lebih besar dari sekarang.
Pengelolannya pun harus dikelola secara kreatif sehingga situ tersebut menarik minat masyarakat Kabupaten Bandung Barat ataupun luar daerah. "Situ Ciburuy ini sebenarnya bisa menyumbangkan PAD yang besar," kata dia.