Sabtu 25 Jul 2015 18:11 WIB

Abu Vulkanis Raung ke Arah Jember

 Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru)
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Abu vulkanis dari erupsi Gunung Raung (3.332 meter dari permukaan laut/mdpl) masih mengarah ke arah barat daya yang termasuk Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (25/7).

"Selama beberapa hari terakhir arah angin condong ke barat daya, sehingga hujan abu vulkanis semakin terasa di Kabupaten Jember," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, di Jember, Sabtu.

BPBD Jember mencatat, hampir seluruh kecamatan di kabupaten setempat atau 31 kecamatan diguyur hujan abu vulkanis, sehingga mengganggu aktivitas warga yang melakukan kegiatan di luar ruangan.

"Petugas BPBD sudah mendistribusikan masker kepada warga yang daerahnya diguyur hujan abu vulkanis, namun kami imbau masyarakat tidak hanya tergantung bantuan BPBD untuk sebuah masker," tuturnya.

Heru juga menyayangkan sejumlah pihak yang memanfaatkan hujan abu vulkanis untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan menjual masker harga tinggi kepada warga yang wilayahnya diguyur abu vulkanis.

"Masyarakat bisa menggunakan kain yang dibasahi sedikit air sebagai masker, dan warga yang tidak memiliki kepentingan di luar rumah, sebaiknya tidak keluar rumah," paparnya.

Salah seorang warga Kecamatan Mayang, Hafit, mengaku sangat terganggu dengan hujan abu vulkanis yang mengguyur di kecamatan setempat karena tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah dengan nyaman.

"Saya harus berkali-kali mencuci sepeda motor saat keluar rumah dan membersihkan teras rumah yang selalu kotor akibat guyuran abu vulkanis gunung," ucap petani asal Kecamatan Mayang itu.

Kegiatan memantau lahan pertanian juga terganggu karena tidak bisa berlama-lama di luar rumah dan sebaran abu vulkanis semakin deras di kawasan setempat.

"Abu vulkanis Gunung Raung sangat mengganggu aktivitas warga karena kegiatan di luar rumah tidak bisa dilakukan dengan nyaman. Bahkan, terkadang mata menjadi perih dan napas menjadi sesak, apabila lupa tidak menggunakan masker," paparnya.

Laporan aktivitas Gunung Raung pada 25 Juli 2015 pukul 06.00 hingga 12.00 WIB dari vulkanologi, secara visual cuaca terang, angin tenang, suhu udara 25 derajat celcius, Gunung Raung terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kelabu tebal dengan tekanan lemah condong ke arah barat daya (Jember) dengan ketinggian 1.000 meter.

Data seismik mencatat getaran terus menerus yang menandakan masih terjadi letusan menerus dengan amplitudo dominan 28 milimeter, sehingga kesimpulannya status Gunung Raung berada di Level III (Siaga), sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas di radius tiga kilometer dari kawah Gunung Raung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement