Jumat 24 Jul 2015 19:10 WIB

Akan Meninggalkan Surabaya, Konsul Jenderal AS Meneteskan Air Mata

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ilham
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf berfoto dengan seorang muslimat.
Foto: Antara
Wakil Gubernur Saifullah Yusuf berfoto dengan seorang muslimat.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Konsul Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya, Joaquin F Monserrate menyudahi tiga tahun masa kerjanya di Indonesia, Kamis (23/7). Joaquin dipindah untuk menempati posisi yang lebih tinggi di kantor diplomatik AS di Meksiko.

Halal Bihalal sekaligus pesta perpisahan Joaquin di lakukan di rumah dinasnya di Surabaya. Hadir sejumlah pemimpin daerah di Indonesia Timur melepas purnatugasnya pria ramah itu. Konsulat Jenderal AS Surabaya selama ini membawahi berbagai misi diplomatik AS untuk Indonesia bagin timur.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, sosok yang terbilang karib bagi Joaquin, tampil memandu berlangsungnya ramah-tamah perpisahan. “Saya yakin Pak Joaquin pindah karena mendapat tugas yang lebih menantang dan lebih bagus. Saya berharap kelak Pak Joaquin nanti kembali ke Jatim sebagai Duta Besar AS,” kata Saifullah dismbut tepuk tangan hadirin.

Menerima keramah-tamahan para hadirin, Joaquin Monserrate tampak terharu, bahkan meneteskan air mata. Menurut dia, banyak kenangan indah selama tiga tahun bertugas di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Menurut dia, warga Indonesia sangat ramah, dan menjunjung toleransi dan keberagaman yang ada.

“Saya sedih harus meninggalkan Surabaya, saya berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, Jatim, dan Surabaya. Anda telah menerima saya dengan sangat baik. Saya tidak akan melupakannya. Saya juga berharap kedekatan antara Indonesia dan Amerika akan selalu terjaga” kata dia dengan mata berkaca.

Joaquin menuturkan, selama bertugas di Indonesia, ia merasakan banyak perbedaan antara budaya Amerika dan Indonesia. Di antaranya, budaya Amerika lebih jujur dan terbuka sehingga memberikan kesan “kurang sopan”, sedangkan budaya Indonesia lebih menjaga perasaan orang lain.

“Namun kita sama-sama menghargai perbedaan itu, sebelum saya pergi, saya mohon dimaafkan bila tanpa sengaja berbuat hal yang kurang sesuai dengan budaya disini. Seperti lupa memanggil Pak atau Ibu di depan nama anda, dan menerima barang dengan tangan kiri” kata suami Michaela Newnham itu setengah bercanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement