Jumat 24 Jul 2015 17:03 WIB

NasDem Bantul Resmi Berkoalisi dengan PDI Perjuangan

Rep: Heri Purwata/ Red: Ilham
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (kiri) didampingi Sekjen partai NasDem Patrice Rio Capella (kanan)
Foto: antara
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh (kiri) didampingi Sekjen partai NasDem Patrice Rio Capella (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL --  Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten. Rencananya, Pilkada serentak akan digelar pada tanggal 9 Desember 2015, mendatang.

Kedua partai ini akan mengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bantul, Sri Surya Widati dan Misbakhul Munir. "Surat dukungan Partai NasDem telah diterima PDIP dan surat tersebut langsung diberikan oleh DPP NasDem yang diwakilkan kepada Subardi yang juga pengurus DPW Partai NasDem DIY," kata Kusbowo, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bantul, DIY, Jumat (24/7).

Dijelaskan Kusbowo, posisi partai NasDem di PDI Perjuangan adalah sebagai pendukung. Sedang pengusungnya, PDIP setelah balon bupati dan wakil bupati Bantul dideklarasikan PDI Perjuangan pada tanggal 14 Juni 2015 silam.

"PDI Perjuangan pengusung karena kursi di parlemen lebih dari cukup dan posisi NasDem sebagai pendukung," jelas Kusbowo.

Lebih jauh Kusbowo mengatakan setelah mendapatkan dukungan resmi dari NasDem maka PDI Perjuangan usai mendaftarkan calon akan secara intensif berkomunikasi dengan partai lain meski tidak tergabung dalam KIH. "Saat ini sudah tidak ada KIH atau KMP karena keduanya ada saat Pilpres berlangsung. Saat ini tidak lagi Pilpres sehingga semua partai bisa diajak komunikasi," katanya.

Ditanya tentang kemungkinan hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar di KPU Bantul dan kemungkinan Pilkada akan diundur, Kusbowo mengatakan partai akan mengikuti aturan KPU. "Kalaupun mundur 2017 kita juga siap. Toh belum tentu pasangan lain jika diundur akan menang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement