Jumat 24 Jul 2015 06:00 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Hari Ini, Ratusan Aparat Gabungan Amankan Shalat Jumat di Tolikara

Rep: C94/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Pranjurit TNI berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian pembakaran kios dan Musholla di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pranjurit TNI berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian pembakaran kios dan Musholla di Tolikara, Papua, Kamis (23/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOLIKARA -- Meski sudah kondusif pasca terbakar Masjid Baitul Mutaqin di kawasan pasar rumah dan kios (Ruki) Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Kepolisian Daerah Papua menerjunkan 107 personil gabungan Polres Tolikara, Brimob Detasemen KBR, dan Detasemen untuk pengamanan pelaksanaan shalat jumat di lapangan Koramil Karubaga.

"Saat ini kondisi mulai kondusif pasukan dikirimkan bertahap untuk pengamanan besok,"kata Kapolres Tolikora AKBP Soeroso kepada Republika di kantor Bupati Tolikara, Jumat (24/7).

Dia mengatakan, pengaman dikhususkan demi menjaga kondusif di Distrik Karubaga yang akan melaksanakan shalat Jumat. "Saya selalu shalat Jumat di sana,"katannya.

Pantauan Republika saat ini volume pengungsi sudah mulai berkurang. Sebagian besar dari pengungsi lebih memilih pergi ke Ibukota Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Saat ini yang tersisa hanya penduduk muslim. Korban yang menderita tidak hanya dari penduduk pendatang yang beragama muslim, melainkan penduduk pendatang dari Toraja dan Kabupaten lain di Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement