Kamis 23 Jul 2015 15:52 WIB

Debit Bendung Rentang Makin Merosot

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bendung Rentang.
Foto: Cicicuitshare.blogspot
Bendung Rentang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Memasuki puncak musim kemarau, debit air di bendung Rentang Kabupaten Majalengka, semakin minim. Para petani pun sulit mendapatkan air meski sudah menggunakan mesin pompa air.

Seorang petugas di Bendung Rentang, Irdam, menyebutkan, selama ini, air dari bendung Rentang dialirkan melalui Saluran Irigasi (SI) Sindupraja dan SI Cipelang. Untuk SI Sindupraja, saat ini debit airnya hanya tinggal 8,978 meter kubik per detik. Sedangkan untuk SI Cipelang, debitnya tinggal 6,491 meter kubik per detik.

 

Padahal, dalam kondisi normal, debit air yang mengalir melalui SI Sindupraja mencapai 29 - 30 meter kubik per detik. Sedangkan debit normal SI Cipelang bisa mencapai sekitar 25 meter kubik per detik.

 

''Debit air di bendung Rentang memang terus menurun,'' ujar Irdam kepada Republika, Kamis (23/7).

Irdam mengatakan, bendung Rentang selama ini menjadi andalan para petani di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Namun dengan kondisi yang terjadi sekarang, areal pertanian di kedua daerah itu menjadi terganggu.

 

Berdasarkan pantauan Republika, kekeringan melanda saluran-saluran air di sepanjang jalan Indramayu - Jatibarang. Akibatnya, para petani tak bisa memanfaatkan air yang ada di saluran itu.

Sejumlah mesin pompa air pun terpasang di sejumlah titik yang masih menyisakan sedikit air. Namun, penyedotan air tak bisa dilakukan secara maksimal.

''Air sangat susah. Walau sudah pakai mesin pompa air, tetap tak bisa mendapatkan air,'' terang seorang petani setempat, Sadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement