Selasa 08 Sep 2015 16:15 WIB

Bahaya, Stok Air Cukup Dua Minggu

Rep: lilis sri handayani/ Red: Agus Yulianto
 Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).  (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,Bahaya, Stok Air Cukup Dua Minggu

INDRAMAYU -- Stok air bersih untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu hanya tinggal dua minggu lagi. Pemkab Indramayu pun berkirim surat ke pengelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk mengatasi kondisi tersebut.

“Suratnya akan kami kirimkan besok,” ujar Asda 1 Pemkab Indramayu, Susanto, saat memimpin rapat koordinasi penanganan krisis air bersih, di Pendopo Indramayu, Selasa (8/9).

Isi surat itu, intinya meminta pengelola BBWS Cimanuk Cisanggarung agar pasokan air yang tersisa di Bendung Rentang, Kabupaten Majalengka, seluruhnya digunakan untuk cadangan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu.

“Hanya air dari Rentang itulah satu-satunya harapan kita untuk memperoleh air baku bagi PDAM (air bersih),” kata Susanto.

Susanto mengatakan, jika air dari Bendung Rentang habis, maka Kabupaten Indramayu akan benar-benar mengalami krisis air bersih. Akibatnya, kondisi kesehatan masyarakat pun akan terganggu.

Tak hanya itu, petani pun dihimbau, terutama di wilayah hulu, untuk memanfaatkan air sisa di Sungai Cimanuk secara bijaksana. Maksudnya, para petani diminta untuk lebih mendahulukan kebutuhan air bersih bagi masyarakat dibandingkan untuk tanaman.

Menurut Susanto, kondisi kekeringan di areal sawah saat ini sudah sangat parah. Jikapun petani memaksakan diri menyedot air dari Sungai Cimanuk untuk tanaman, maka kemungkinan akan tetap gagal.

“Kalau tetap memaksa mengutamakan air untuk tanaman, nanti (stok) air bersih gagal, penguatan pangan juga gagal,” ucap Susanto.

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan, areal pertanian di sepanjang daerah irigasi Rentang hampir seluruhnya sudah selesai panen gadu 1. Namun, dia mengakui, ada beberapa kecamatan, terutama di wilayah hulu, yang baru memulai masa tanam gadu 2. “Padahal, kami sudah mengimbau melalui UPTD-UPTD (kecamatan), tidak diperkenankan untuk tanam gadu 2 karena kondisi air kritis,” katanya.

Sementara Kasdim 0616 Mayor Juhok S dan Wakapolres Indramayu Kompol Tri Handoko, yang hadir dalam rapat itu sama-sama menyatakan akan mendukung dan mengawal kebijakan pemda dalam masalah air tersebut. Mereka pun meminta ada kekompakan di antara seluruh instansi yang terkait mengenai masalah itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement