REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pengeringan bendung Rentang di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, diundur dan dipersingkat pelaksanaannya.
Koordinator Bendung Rentang, Irdham, menyebutkan, semula, pengeringan bendung tersebut dijadwalkan mulai pada 15 September 2015. Namun, kini diundur menjadi 1 Oktober - 15 Oktober 2015. ''Kami terima infonya dari satker (BBWS Cimanuk Cisanggarung),'' kata Irdham kepada Republika, Selasa (15/9).
Pengeringan bendung itu dimaksudkan untuk pemeliharaan bendung dan pintu air. Saat pengeringan dilakukan, lumpur yang ada di dasar bendung akan dikuras dan dibersihkan.
Irdham mengatakan, debit air di bendung Rentang saat ini sudah sangat minim. Pada akhir pekan kemarin, debit air yang melalui saluran induk (SI) Sindupraja hanya 0,774 meter kubik per detik dan SI Cipelang 0,213 meter kubik per detik.
Terpisah, Kepala Pengelola Bendung Rentang di Jatitujuh, Dandi Supriadi, menjelaskan, penundaan pengeringan bendung Rentang dikarenakan airnya masih digunakan para petani di Kabupaten Indramayu untuk mengairi areal pertanian.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, para petani di Kabupaten Indramayu yang saat ini sedang melaksanakan musim tanam padi tersebar di Kecamatan Tukdana, Bangodua, Sukagumiwang dan Widasari. Namun, penanaman padi gadu II itu sebenarnya tak diizinkan oleh dinas terkait karena rawan kekeringan.
Selain itu, air untuk pengairan tanaman padi itu juga dilakukan dengan menyedot air dari aliran bendung Rentang. Padahal, air tersebut saat ini menjadi andalan PDAM Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu yang saat ini mengalami krisis air baku.