Rabu 22 Jul 2015 14:54 WIB

Ini Agenda Tersembunyi di Balik Insiden Tolikara Menurut BIN

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (kanan) menyaksikan pendandatanganan dokumen pelantikan Kepala BIN Sutiyoso (kiri) usai mengucapkan sumpah jabatan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7). (Antara/Yudhi Mahatma)
Presiden Joko Widodo (kanan) menyaksikan pendandatanganan dokumen pelantikan Kepala BIN Sutiyoso (kiri) usai mengucapkan sumpah jabatan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/7). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso menilai ada agenda tersembunyi yang dijalankan oleh oknum-oknum tertentu, di balik insiden Tolikara pada 17 Juli lalu.

Sutiyoso menilai insiden tersebut salah satunya, bertujuan untuk mendiskreditkan Presiden Joko Widodo, Kepala BIN baru terpilih Sutiyoso, dan lembaga keamanan lainnya.

"Insiden Tolikara dimanfaatkan untuk menyerang Presiden Jokowi, Kapolri, juga menyerang saya sebagai Kepala BIN," ujarnya usai bertemu dengan Presiden terkait insiden Tolikara, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7).

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu menegaskan, salah alamat menganggap BIN bereaksi lambat dalam mengatasi insiden itu. Alasannya, BIN memiliki tugas memberikan informasi.

Dia melanjutkan, informasi mengenai Tolikara sudah diberikan pada 11 Juli. Informasi tersebut langsung direspons oleh sejumlah pihak terkait semisal, kepolisian dan aparat.

Saat itu langsung diadakan rapat musyawarah pimpinan daerah (muspida) yang melibatkan Presiden Gerakan Injili di Indonesia (Gidi) dan tokoh agama. 

"Pada hari H-nya tanggal 17 dia jaga. Kalau tidak ada informasi dari kita dari mana dia dapat informasi dari kita," katanya.

Sutiyoso tidak mau membeberkan para oknum yang disangkanya berperan. "Ya kalian cari aja. Bolak balik menyalahkan kita," ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, bukan kesalahan aparat keamanan apabila perilaku kekerasan di Tolikara tidak bisa ditangani dengan baik. Sebab, massa beraksi brutal. Apabila massa berperilaku brutal sulit untuk dihadapi.

Sutiyoso mengatakan, aktor di balik layar bisa ditanyakan kepada aparat kepolisian. Alasannya, tidak bisa asal tuduh sembarang orang. Tidak menutup kemungkinan terdapat keterlibatan pihak asing.

Dia menyebutkan, peristiwa Tolikara untuk menyerang Presiden salah satu alasannya ketika dia akan dilantik terdapat sebagian pihak yang tidak setuju.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement