Selasa 21 Jul 2015 11:01 WIB

Kemenpar Hibahkan Dana untuk Ikon Wisata Baru Banyuwangi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI —K ementerian Pariwisata menghibahkan dana Rp 1,5 miliar untuk membantu pengembangan dareah wisata Grand Watu Dodol di Banyuwangi. Kawasan peristirahatan berpemandangan laut lepas tersebut didesain sebagai ikon wisata baru Banyuwangi.

Oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dana hibah Rp 1,5 miliar itu akan digunakan untuk membangun sejumlah area penunjang wisata pantai di Grand Watu Dodol. Di antaranya fasilitas pertunjukan dalam bentuk amfiteater dan penataan lansekap.

"Prospek pariwisata Banyuwangi sangat bagus, dan perlu terus dikembangkan. Keberadaan destinasi wisata baru sangat penting agar pilihan wisatawan juga semakin beragam," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya setelah pemberian dana secara simbolis dari Kemenpar ke Pemkab Banyuwangi, kemarin.

Arief mengatakan, salah satu kunci pengembangan pariwisata adalah adanya kekhasan nilai jual. Tak selesai sampai di situ, menurut Arief, pariwisata harus ditopang oleh infrastruktur penunjang seperti restoran, kafe, hotel, tempat penukaran uang dan sebagainya.

"Semoga apa yang bisa dibantu oleh Kementerian Pariwisata ini ikut mempercepat pengembangan di Banyuwangi," ujar Arief.

Grand Watu Dodol dirancang sebagai tempat peristirahatan terintegrasi. Destinasi wisata tersebut langsung menghadap ke laut dengan arsitektur unik, lengkap dengan kafe, kawasan pantai, kawasan bermain, serta gerai produk UMKM Banyuwangi.

Terletak tak jauh dari jalur penyeberangan yang menghubungkan Banyuwangi dan Bali, Grand Watu Dodol diikhtiarkan untuk "mencegat" wisatawan yang hendak ke Bali melalui jalur penyeberangan Banyuwangi.

"Letak yang berdekatan dengan Bali adalah keunggulan komparatif Banyuwangi dibanding daerah lain. Ada jutaan orang yang menyeberang ke Bali lewat Banyuwangi, mereka itu yang kami 'tahan' dulu barang satu-dua hari dengan berbagai strategi,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Anas menambahkan, Grand Watu Dodol juga akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Banyuwangi sebelah utara. Itu diharapkan akan terjadi karena masyarakat sekitar, terutama pelaku UMKM, dilibatkan untuk berjualan di lokasi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan M Yanuar Bramudya menambahkan, dana bantuan dari Kemenpar juga akan digunakan untuk memasang fasilitas lampu penerangan di Grand Watu Dodol. “Lampu penerangan akan dipasang tidak hanya untuk menerangi wilayah pantai, tapi juga untuk mempercantik landsekap pantai. Akan kita sesuaian dengan karakter pantainya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement