Sabtu 18 Jul 2015 21:40 WIB

Ini Penyebab Bandara Jember dan Ternate Masih Ditutup

Rep: C32/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru)
Gunung Raung mengeluarkan awan panas terlihat dari Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Raung dan Gamalama masih aktif dalam mengeluarkan erupsinya sehingga berdampak kepada Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Sultan Babullah Ternate. Akibatnya, kedua bandara tersebut akan diperpanjang penutupannya hingga besok (19/7).

"Erupsinya masih berisiko sehingga ruang udaranya masih terkena abu vulkanik dari erupsi kedua gunung itu (Raung dan Gamalama)," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan J.A. Barata, Sabtu (18/7).

Ia menambahkan, kedua bandara tersebut ruangannya memang tidak terlihat seperti ada debu yang tebal. Namun ruang udara di atas bandara sebagai jalur penerbangan tertutup oleh abu vulkanik erupsi.

Untuk itu, hingga kini kedua bandara tersebut memutuskan untuk tetap memperpanjang penutupannya hingga besok. Barata menyatakan batas waktu kapan penutupan bandara tersebut dilakukan tergantung keadaan ruang udara di atas bandara tersebut sudah aman atau belum.

Diketahui, Bandara Surabaya Juanda, Bandara Malang, Bandara Banyuwangi, dan Bandara Sumenep tetap beroperasi hari ini. Namun kondisi tersebut tetap disesuaikan dengan beberapa penyesuaian rute udara.

Sementara sesuai dengan Notam No. C0581/15, Bandara Notohadinegoro Jember penutupannya diperpanjang sampai dengan Ahad (19/7) pukul 06.00 WIB. Lalu sesuai Notam No. C0580/15 Bandara Sultan Baabullah penutupannya diperpanjang sampai dengan Ahad (19/7) pukul 17.00 WIB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement