REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan bahwa pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriyah hari kedua, jumlah pengunjung yang memadati daerah wisata Ancol tersebut mencapai 70 ribu orang dan diperkirakan terus meningkat hingga lebih dari 100 ribu orang.
"Sampai siang ini tercatat sudah mencapai 70 ribu orang pengunjung yang datang ke Ancol, diperkirakan akan terus meningkat hingga malam nanti," kata Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol, Farida Kusuma, di Jakarta, Sabtu (18/7).
Menurut Farida, untuk hari Sabtu (18/7) ini saja, hingga tengah malam nanti jumlah pengunjung akan lebih dari 100.000 orang, sehingga jika ditotal dengan hari Lebaran hari pertama, total pengunjung kurang lebih mencapai 200.000 orang.
"Untuk kemarin Jumat (17/7) dan hari ini, kurang lebih sebanyak 200 ribu pengunjung. Jumlah dengan tahun lalu diperkirakan kurang lebih sama," kata Farida.
Farida mengatakan, jumlah kunjungan ke Ancol tersebut jika dibandingkan dengan tahun 2014 lalu tidak banyak mengalami perubahan. Biasanya, jumlah pengunjung akan meningkat pada H+1 dan H+2 Lebaran. "Biasanya puncak pengunjung pada H+1 dan H+2, untuk hari H Lebaran kebanyakan masih melakukan silaturahim," ujar Farida.
Jika dibandingkan dengan akhir pekan waktu normal, lanjut Farida, memang jumlah pengunjung yang datang ke Ancol mengalami peningkatan yang cukup besar. Tercatat, untuk akhir pekan normal jumlah pengunjung kurang lebih sebanyak 30 ribu orang per harinya. "Untuk akhir pekan normal kurang lebih 30 ribu orang," ujar Farida.
Pada libur Idul Fitri 1436 Hijriyah ini, semua wahana di Ancol dibuka dan bisa dinikmati pengunjung, termasuk Seaworld yang beberapa waktu lalu ditutup. Saat ini, Dufan memiliki dua wahana baru yaitu Ice Age Arctic Adventure dan Hello Kitty Adventure.
Selama musim libur lebaran dari 16 Juli hingga 2 Agustus 2015, Dufan akan buka dari pukul 10:00 hingga pukul 20:00 WIB setiap harinya dan akan menampilkan beragam acara seperti Le Cirque De Sanrio untuk para penggemar Hello Kitty.
Ikuti Whatsapp Channel Republika