Sabtu 18 Jul 2015 07:30 WIB

Menhub: Sejumlah Bandara di Jatim Masih Ditutup

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
Foto: ROL/Andi M Arief
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum bisa memastikan kapan lima bandara udara (bandara) di Jawa Timur dan Ternate dapat kembali aktif. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengatakan, faktor bencana alam memaksa sejumlah bandara itu tak bisa melakukan aktivitas penerbangan.

Dikatakan Jonan, bandara yang ditutup itu antara lain: Bandara Abdurahman Saleh, di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember, Jatim, Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, Jatim. Selain itu, Bandara Sutan Babullah, di Ternate dan satu bandara kecil di Maluku Utara, Bandara Galela.

"Belum bisa (beroperasi)," kata Jonan ketika ditemui di acara open house Ketua DPR RI, Setya Novanto di Jakarta, Jumat (17/7).

Diterangkan pula olehnya, penutupan sejumlah bandara itu lantaran aktivitas dua gunung berapi yang erupsi sepanjang pekan terakhir. Sejumlah bandara di Jatim lantaran debu vulkanik akibat letusan gung Raung di Banyuwangi, Jatim. Bandara lainnya, akibat abu vulkanik letusan gunung Gamalama di Pulau Ternate.

Ditanya kapan aktivitas sejumlah bandara tersebut kapan berakhir, Jonan mengatakan belum bisa diprediksi. Sebab kata dia, penutupan tersebut bukan karena faktor teknis. Melainkan lantaran bencana. "Ya tergantung kapan abunya  (vulkanik) turun (mereda)," ujar dia.

Mesti begitu, kata dia, dampak letusan gunung Raung di Banyuwangi sudah tak lagi menghambat aktivitas bandara utama di Kota Surabaya, Jatim  Dikatakan dia, Bandara Juanda di Kota Surabaya, sudah bisa beroperasi pagi tadi (17/7), pascadinyatakan ditutup sejak Kamis (16/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement