REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Kabut tebal menyelimuti Kabupaten Sleman bagian barat. Di antaranya Godean, Mlati, dan Moyudan. Kepala Seksi Humas Polsek Godean, Ipda Semijo menuturkan, kabut tersebut terjadi pada pukul 06.00 hingga 07.00 WIB.
"Jadi pas Shalat Id itu di dekat Polsek Godean juga berkabut," katanya, Jumat (17/7). Lalu lintas kendaraan namun tidak terganggu. Karena menjelang siang sinar matahari sudah bisa terlihat terang. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan normal.
Warga Cebongan, Mlati, Anggono (48) yang melaksanakan Shalat Id di Moyudan menyampaikan kabut mengasilkan abu halus. "Kabutnya itu berbau. Di mobil saya juga ada sisa endapan abu halus," tuturnya. Sebelumnya ia mengira kabut adalah hujan abu akibat erupsi Gunung Raung. Tapi kejadiannya hanya sebentar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Julisetiono Dwiwasito menyampaikan bahwa kabut di bagian barat Sleman tadi pagi bukan hujan abu. "Itu hanya kabut biasa," paparnya.
Jika terjadi hujan debu, BPBD akan segera mengintruksikan pemakaian masker bagi masyarakat. Ia mengimbau agar warga Sleman tidak panik dengan fenomena alam yang terjadi tadi pagi.
Meskipun sebagian wilayah Sleman diselimuti kabut, Bandara Adisutjipto Yogyakarta tetap beraktivitas normal. Menurut Koordinator Bidang Operasi Bandara Adisutjipto, Rahman, hari ini semua penerbangan berhasil lepas landas sesuai jadwal.
Sedangkan pada Kamis (16/7) tiga penerbangan menuju Surabaya dibatalkan. Hal tersebut terjadi karena Bandara Juanda Surabaya ditutup akibat erupsi Gunung Raung.
Tiga penerbangan yang dibatalkan terdiri dari satu maskapai Sriwijaya Air dan dua dari Wing Air. "Kemarin ditutup. Baru dibuka lagi penerbangan ke Surabaya hari ini pukul 06.00," tutur Rahman saat dijumpai di Posko Terpadu Bandara Adisutjipto Yogyakarta.