Rabu 15 Jul 2015 15:01 WIB

Mensos: Takbir Keliling Jangan Sampai Hura-Hura

  Sejumlah warga menyambut hari raya Idul Fitri dengan takbir keliling di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Ahad (27/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Sejumlah warga menyambut hari raya Idul Fitri dengan takbir keliling di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Ahad (27/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, takbir keliling untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah jangan sampai menjadi hura-hura. Terlebih, aksi sahur keliling menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.

"Takbir keliling antarkampung itu bagus Sekali. Sebetulnya pada saat mereka merayakan kemenangan Idul Fitri memang Quran menyebutkan bertakbirlah, tapi jangan sampai hura-hura," kata Mensos di Jakarta, Rabu (15/7).

Hura-hura yang dimaksud adalah dengan melakukan konvoi di jalan raya tanpa mengindahkan aturan berlalu lintas, sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya, kecelakaan. Atau dengan membakar kembang api dan petasan yang dapat mengganggu ketenangan bahkan bisa menyebabkan kebakaran.

Maka kalau mereka bertakbir keliling kampung atau di Masjid-Masjid sebetulnya sangat membahagiakan, karena merayakan kemenangan itu antara lain dengan bertakbir, tambahnya.

"Kalau, misalnya, takbir keliling dilakukan dalam format yang lebih memberikan proteksi terhadap semua pihak, saya rasa tetap pada koridor yang dimungkinkan. Tapi saya kira kalau, misalnya, diikuti dengan hura-hura jangan dilakukan," tegasnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement