Selasa 14 Jul 2015 20:31 WIB

Akibat Erupsi Gunung Raung, Pemudik di Terminal Mandalika Naik

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
 Warga mengangkat kayu bakar dengan latar belakang Gunung Raung mengeluarkan awan panas di Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7).   (Antara/Zabur Karuru)
Warga mengangkat kayu bakar dengan latar belakang Gunung Raung mengeluarkan awan panas di Desa Melaten, Bondowoso, Jawa Timur, Ahad (12/7). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Terminal Mandalika, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Saiful Jihad mengaku terjadi lonjakan penumpang yang akan berangkat mudik hingga H-3 Idul Fitri. Salah satu penyebab terjadinya lonjakan pemudik melalui jalur darat adalah karena erupsi gunung Raung.

"Lonjakan sampai 300 persen dimana sejak terakhir kemarin pemudik di Terminal Mandalika capai 1800 orang dari kondisil normal hanya 400 orang," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Selasa (14/7).

Menurutnya, lonjakan penumpang diduga akibat erupsi Gunung Raung yang mengakibatkan banyak Bandara yang ditutup. Sehingga, penumpang lebih memilih mudik menggunakan jalur darat.

Ia menuturkan, total armada bus di Terminal yang disiapkan untuk mudik mencapai 100 hingga 115 kendaraan bis untuk AKAP dan AKDP. Dimana, biasanya rata-rata perhari bis yang digunakan hanya mencapai 15-20 kendaraan.

Saiful mengatakan puncak arus mudik di Terminak Mandalika akan terjadi pada H-3 Idul Fitri. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi adanya penipuan penjulan tiket dengan mengintensifkan keamanan.

"Sekarang harga bis relatif normal, bis ke Bima tiketnya Rp 250 ribu, kalau ke Surabaya, Rp 375 ribu," katanya.

Terkait dengan adanya praktek penipuan di Terminal Mandalika. Dirinya membantah hal itu. Sebab ia mengklaim sudah melakukan pengawasan secara ketat. 

Ia menghimbau kepada penumpang untuk membeli tiket di agen remsi dan menghindari calo. Selain itu, dirinya mengklaim pihaknya sudah mengumpulkan informasi secara penuh yang diperlukan penumpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement