Selasa 14 Jul 2015 18:38 WIB

Tes Capim KPK Tahap Tiga Wajib Kenakan Batik, Ini Alasannya

Rep: c36/ Red: Angga Indrawan
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti (kiri) bersama Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana (kanan).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti (kiri) bersama Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Pansel KPK, Betti Alisjahbana mengatakan 48 kandidat calon pimpinan (capim) KPK diwajibkan memakai baju batik pada seleksi tahap ketiga mendatang. Pakaian batik diharap tidak menonjolkan masing-masing lembaga yang menjadi latar belakang profesi para kandidat capim.

"Saat menjalani tes profile assesment, kandidat capim harus memakai baju batik. Tujuannya agar semua sama dan tidak menonjolkan institusi tempat mereka bernaung," ujar Betti saat dihubungi ROL, Selasa (14/7).

Selain mengenakan batik, pansel tidak mensyaratkan hal lain untuk proses seleksi tahap ketiga. Pihak pansel, kata Betti, berharap para kandidat capim melakukan persiapan lebih matang untuk menghadapi tes tahap ketiga.

Akan ada serangkaian tes untuk mengukur kemampuan para kandidat capim KPK. Selain tes wawancara, kandidat juga akan menjalani psikotes, persentasi, diskusi kepemimpinan dan sebagainya.

Proses seleksi capim tahap ketiga akan dilakukan 27-28 Juli. Hasil tes tahap ketiga akan diumumkan 12 Agustus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement