REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo disebut sempat menyinggung soal konflik Polri-Komisi Yudisial (KY) saat mengumpulkan sejumlah pejabat dalam acara buka puasa bersama di Istana Negara pada Senin (13/7) kemarin.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menuturkan, acara buka puasa dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja dan para pimpinan lembaga negara. Sambil menunggu adzan maghrib, menurut Pratikno, Jokowi membawakan sambutan yang menyinggung konflik antarlembaga.
"Kemarin, Presiden, menjelang buka puasa itu disinggung bahwa hubungan antarlembaga negara ini harus ditingkatkan, diperbaiki. Bahwa ada permasalahan hukum yang harus dikawal, ada proses hukum yang dilakukan, tetapi antarlembaga negara ini agar semakin kokoh," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/7).
Sebelumnya, Pratikno menyebut bahwa Presiden Joko Widodo meminta agar konflik antara Hakim Sarpin dengan pimpinan KY tak diperpanjang.
"Intinya presiden jangan sampai persoalan ini berkepanjangan. Gitu saja," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/7).
Menurut Pratikno, di satu sisi Presiden menegaskan bahwa kewibawaan lembaga negara harus dijaga. Namun, di sisi lain Jokowi juga meminta agar proses hukum yang adil tetap berjalan.
Untuk masalah hukum, Pratikno menegaskan Presiden tak akan ikut campur atau melakukan intervensi.