REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepolisian Daerah Lampung menangkap tiga perampok yang beraksi antarkota dan antarprovinsi.
"Ketiga pelaku perampok yang ditangkap itu adalah Riki Aulia (32), Agus Ridwan (26) guru honorer SD, keduanya warga Natar di Lampung Selatan, dan Dedi Urwandi (36) warga Metro," kata Direktur Reserse Kriminal Polda Lampung, Kombes Pol Purwo Cahyoko melalui Kasubdit III Ditkrimum Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto, di Bandarlampung, Ahad (13/7).
Dia mengatakan penangkapan itu dilakukan oleh Tim Babat Preman (Batman) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung dan Polres Waykanan, berhasil menangkap tiga pelaku di tempat berbeda, yakni di jalan lintas Metro, dan di rumah pelaku di wilayah Natar, Lampung Selatan.
Dia menyatakan, ketiga pelaku yang diamankan merupakan buronan polisi (DPO) bandit jalanan spesialis pelaku penggelapan dengan modus pencurian dengan kekerasan. Dari hasil penyelidikan, tim berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 16 kardus susu formula dan satu unit mobil Xenia merah maroon.
"Penangkapan ketiga pelaku merupakan hasil pengembangan dari tersangka Hery Cahyo, sopir serep yang tertangkap lebih dulu oleh Polsek Gunung Labuhan, Waykanan, pada Selasa (7/7) berdasarkan atas laporan polisi nomor: LP /110 /v11/2015/LPG /RES WK / SEK GULA, tentang tindak pidana penggelapan dengan modus pencurian dengan kekerasan," katanya lagi.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap ketiga pelaku yang mengakui bahwa kejahatan ini baru pertama kali dilakukan, dan tersangka Riki Aulia merupakan otak pelaku pencurian.
Saat menjalankan aksinya, para pelaku bekerjasama dengan sopir truk ekspedisi susu formula berinisial P, saat ini masih buron (DPO).
Ratusan kardus susu formula milik PT Tigaraksa Satria tersebut, rencananya akan dibawa ke daerah Bagan Batu, Pekanbaru, Riau.
"Modus pencuriannya, para tersangka membuntuti mobil truk yang bermuatan ratusan kardus susu formula mulai dari Bandarjaya sampai di Gunung Labuhan, Waykanan. Para perampok ini berpura-pura mengikat sopir dengan tali tambang, dan menutupi matanya menggunakan lakban," katanya pula.
Dia mengungkapkan, sopir ini, berpura-pura menjadi korban pencurian dan diturunkan di hutan. Dalam perjalanan, para pelaku menurunkan beberapa kardus susu formula di sekitar Pabrik Batu yang sudah tidak terpakai pada malam hari. "Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian senilai Rp 250 juta," kata dia lagi.