Sabtu 11 Jul 2015 22:21 WIB

Menkop: Perkembangan Koperasi di NTT Patut Dicontoh

Peluncuran Sertifikasi NIK dan KUR: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat peluncuran Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) dan Perdana Kredit Usaha Rakyat (KUR), Selasa, (26/5) di Kantor Kemenkop UKM.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peluncuran Sertifikasi NIK dan KUR: Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat peluncuran Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) dan Perdana Kredit Usaha Rakyat (KUR), Selasa, (26/5) di Kantor Kemenkop UKM.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  - Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop-UKM) AAGN Puspayoga dalam kunjungan kerjanya ke provinsi Nusa Tenggara Timur menilai perkembangan koperasi di NTT, khususnya di Kupang sangat bagus, dan patut dicontoh oleh provinsi-provinsi lain di Indonesia.

"Kalau di Koperasi di Kupang bagus-bagus. Tinggal digerakkan saja," katanya kepada pers usai melaksanakan bakti sosial kepada sejumlah warga di Desa Oekabiti, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Jumat (12/7). Ia menjelaskan berkembang dengan baiknya koperasi di NTT ini, diakibatkan karena masyarakat serta anggotanya sudah sadar betul akan untungnya menjadi anggota dalam sebuah koperasi.

"Anggota yang disiplin dalam meminjam dan mengembalikan uang pinjaman saya jamin koperasinya juga akan berkembang," tambahnya. Pria yang pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Bali ini, memberi contoh Koperasi Swasti Sari yang saat ini telah berkembang dengan sangat bagus, apalagi pada pada tahun 2014 lalu pernah terpilih sebagai koperasi berprestasi tingkat nasional dari Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Ia mengatakan dalam kunjungannya ke Kupang untuk memantau secara langsung perkembangan koperasi di Kupang beberapa waktu lalu, menteri AAGN melihat sendiri betapa antusiasnya masyarakat Kupang meminjam dan mengembalikan uang pinjaman dari koperasi tersebut. "Koperasi di NTT perkembangannya cukup bagus sebagai contoh Koperasi Kredit Swasti Sari ini. Swasti Sari koperasinya luar biasa , pertumbuhan anggotanya 24 ribuan dan asetnya sudah 200 miliar lebih," tambahnya.

Oleh karena itu, menurutnya, untuk menjadi sebuah koperasi yang maju maka distribusi kewenangan dalam membina pelaku koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) sangatlah penting.

Kementerian Koperasi sendiri sebagai wadah pemerintah, selalu menyediakan tempat pelatihan bagi sejumlah pelaku koperasi agar  sumber daya manusianya dapat bertahan. Sebab tanpa memiliki SDM yang kuat tidak akan mungkin koperasi itu akan berkualitas. "Saat ini kami buatkan 147 ribu koperasi online sistem dengan nomor induk koperasi masing-masing, dan saat ini sudah ada. Dan kami berharap agar kedepan sebuah koperasi harus lebih berkualitas," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement