REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi yang juga Ketua Komisi Anti Utang, Andar Nurbowo menyarankan nama Rizal Ramli mengisi posisi Menteri Koordinator Perekonomian yang saat ini diisi oleh Sofyan Djalil. Menurutnya, penjabat menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid itu memiliki ideologi ekonomi kerakyatan yang cocok dengan Nawacita Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Andar menyarankan nama ekonom Hendri Saparini untuk mengisi jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Dia juga menyebut nama ekonom yang juga Kepala Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada, Revrizon Baswir dan Arif Budimanta.
"Saya berharap presiden bisa mempertimbangkan nama-nama ini karena mereka berkomitmen dalam melaksanakan ideologi kerakyatan yang berlandaskan UUD 1945, sesuai dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Tri Sakti Bung Karno," kata Andar dalam diskusi bertema 'Reshuffle Kabinet: Siapa Masuk-Siapa Keluar?' di Menteng, Jakarta, Rabu (8/7).
Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun juga menyarankan beberapa nama untuk mengisi posisi menteri, khususnya di bidang ekonomi. Ubedilah, yang terlibat aktif dalam reformasi tahun 1998 dengan Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) ingin, menteri di bidang ekonomi nantinya disesuaikan dengan visi-misi presiden.
"Jika Presiden Joko Widodo memang benar mengikuti Tri Sakti Bung Karno dan Nawa Cita, seharusnya presiden mencari menteri bidang ekonomi yang beraliran ekonomi sesuai UUD 1945 atau ekonomi kerakyatan," kata pria yang sempat mengikuti 'Japan Education Forum' pada 2005 dan 2006 di Jepang ini.
Beberapa sosok yang bisa menjadi pertimbangan presiden, lanjut Ubedilah, antara lain, Hendri Saparini, Revrizon Baswir dan ekonom senior Rizal Ramli. "Namun hal ini mungkin bisa menimbulkan sentimen negatif dari Amerika Serikat," katanya.