REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandangan miring kepada orang yang berasal dari kalangan politisi tidak berpengaruh seleksi calon pimpinan (capim) KPK. Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani mengatakan semuanya punya kesempatan yang sama untuk lolos seleksi berikutnya.
Ahmad menilai semua punya kemampuan masing-masing dengan potensi yang sama untuk lolos ke tahap berikutnya. Apalagi ia menilai tim panitia seleksi (pansel) capim KPK akan sangat profesional memilih secara objektif berdasarkan kemampuan.
"Saya kira semua orang punya potensi yang sama untuk menang. Kita serahkan penilaian objektif kepada sembilan srikandi (tim pansel) kita," katanya saat dihubungi ROL, Selasa (7/7).
Menurutnya tentu sesama calon tidak boleh menganggap remeh yang lainnya. Tapi juga tidak boleh menganggap tinggi dibandingkan kita. Apalagi sampai memberikan penilaian buruk di hadapan orang lain. Biar masyarakat yang memberikan penilaian yang bisa jadi rujukan untuk pansel.
Ia pun tidak mengkhawatirkan banyaknya penilaian buruk yang mengarah kepadanya karena anggapan membawa kepentingan politik. Justru baginya itu adalah pengingat agar tidak terjun ke kesalahan tersebut sejak dini.
Tentu setiap manusia disebutnya ada pro kontra. Ia menganggap ini merupakan bagian dari dukungan untuk karirnya. Ia mengaku menyerahkan semua kepada pansel dengan segala keoptimisan yang dirasakannya.
Walaupun mengaku tidak memiliki persiapan khusus, mantan anggota Komisi III DPR RI ini sudah siap menjalani proses seleksi selanjutnya. Bersama 194 orang lainnya, ia akan melakukan tes seleksi tahap kedua. Seleksi kali ini akan menguji calon lewat pembuatan makalah yang akan diberikan tema secara mendadak saat datang ke tempat seleksi.