Rabu 08 Jul 2015 14:24 WIB

Jimly: Soal Seleksi Capim KPK Tahap ke-2 Lebih Sulit

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Tim Independen Jimly Asshiddiqie menjawab pertanyaan wartawan usai mengadakan pertemuan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (10/3).
Foto: Antara/Vitalis Yogi Trisna
Wakil Ketua Tim Independen Jimly Asshiddiqie menjawab pertanyaan wartawan usai mengadakan pertemuan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) menjalani seleksi tahap kedua pada hari Rabu (8/7) ini. Salah satu yang mengikuti seleksi tahap kedua adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.

Meski dapat menjawab semua pertanyaan, namun Jimly mengaku jika tes Capim KPK tahap kedua ini jauh lebih sulit dibandingkan sebelumnya.

"Cukup sulit, mengenai organisasi dan kepegawaian. Saya belum begitu mengerti tapi alhamdulillah sudah dijawab," kata Jimly di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (8/7).

Jimly menambahkan, dia menyerahkan semua keputusan akhir kepada tim pansel KPK. Beda hal dengan Jimly, Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani merasa pertanyaan dalam soal yang diberikan oleh tim pansel KPK bersifat normatif. Ahmad mengakui dirinya tidak menjawab seluruh pertanyaan yang ada pada soal tersebut.

"Bahkan ada soal yang keliru antara pertanyaan dan jawaban, maka saya tidak isi," ujarnya.

Ahmad mengaku dirinya sedikit canggung saat menghadapi soal pilihan ganda yang diberikan tim pansel. Ahmad beralasan, dia sudah lama tidak menjawab pertanyaan seperti yang diberikan oleh tim pansel KPK. Menurut Ahmad, alangkah lebih baik bila soal kompetensi seperti ini dikombinasikan dengan soal-soal lain.

"Ini soal-soal pasal. Namun mungkin penilaiannya nanti disatukan dengan yang makalah ya," ucapnya.

Sebelumnya, 194 orang berhasil lulus dalam tahap seleksi administrasi calon pemimpin KPK. Kini, para peserta menjalani tes seleksi tahap dua untuk melanjutkan ke tahap seleksi tiga dan empat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement