REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kapolres Kota Bekasi Kombes Daniel Bolly Tifaona meminta penyidik KPK Afief Julian Miftah terbuka terkait aksi teror yang dialami.
Informasi dari Afief diperlukan untuk mengungkap secara utuh siapa pelaku. Sebab, teror ini diduga berkaitan dengan kasus yang ditangani Afief.
"Dia (Afief) harusnya bercerita karena kami kan pasti menanyakan itu (keterkaitan teror dengan kasus yang ditangani)," kata dia saat dihubungi, Selasa (7/7).
Daneil mengaku, Polresta Bekasi telah mengantongi ciri-ciri pelaku teror terhadap Afief dari kamera CCTV. Pelaku yang meletakkan benda mirip bom di depan rumah Afief berjumlah dua orang.
Satu orang bertinggi 170 cm, berperawakan kurus, kulit sawo matang dan berjenggot. Sementara satu orang lagi memiliki tinggi badan 168 cm, berperawakan kurus, muka tirus dan berkulit sawo matang.
Namun, menurut Daniel, polisi kesulitan mengidentifikasi secara pasti siapa mereka. Sebab, kata dia, rekaman CCTV yang ada di rumah Afief tidak jelas. "Jadi gambarnya itu kabur, agak susah jadinya" ujar dia.
Daniel mengatakan, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terkait pelaku teror terhadap mantan anggota kepolisian berpangkat kompol itu. Polrestabes Bekasi dibantu dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri untuk mengungkap pelaku teror terhadap penyidik KPK.
Namun, sampai saat ini penyelidikan yang dilakukan masih belum ada kemajuan yang berarti. "Belum ada perkembangan signifikan. Kami masih terus melakukan lidik," ujar dia.
Afief diketahui keluar dari institusi kepolisian dan memilih untuk menjadi penyidik KPK. Dia menjadi satu dari sebelas penyidik kepolisian yang keluar bersamaan dengan Novel Baswedan beberapa waktu lalu.