REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Musim kemarau mulai menerpa Bali dan diperkirakan akan berlangsung sampai akhir September atau awal Nopember. Kepala BMKG Denpasar, I Wayan Suardana menyebutkan, bisa jadi musim penghujan di Bali akan datang terlambat.
"Mungkin musim penghujan akan tertunda selama dua atau tiga minggu," kata Suardana, di Denpasar, Rabu (6/7).
Menurut Suardana, di beberapa tempat di Bali, khususnya di dataran agak tinggi, seperti Bedugul Kabupaten Tabanan atau Kintamani Kabupaten Bangli, saat ini memang masih turun hujan, tapi hanya sebentar. Menurut Suardana, pada akhir Juli, semua daerah akan memasuki musim kemarau.
Hanya saja, kata Suardana, tidak ada kategori kekeringan di Bali. Sistem irigasi subak di Bali masih bisa mengairi areal persawahan, begitu juga dengan udara masih sejuk dan kering. "Ini karena pengaruh cuaca di Australia, jadi udara di Bali selama ini, terasa sejuk dan dingin," katanya.
Menurut Suardana, pada September nanti irigasi akan agak kering di Bali, ditambah musim kemarau yang agak panjang dan musim penghujan terlambat datang. Hanya pada pertengahan Okober sebutnya, awan sudah mulai tampak, tetapi belum memasuki musim penghujan. "Musim hujan itu normalnya akhir Oktobe dan awal November," kata Suardana.