REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI sedang menyusun rencana strategis (renstra) untuk perawatan dan perbaikan alat utama sistem senjata (alutsista) sebesar Rp 120,6 triliun untuk periode 2015-2019.
"Kami sedang menyusun renstra perawatan dan perbaikan alutsista. Untuk Angkatan Darat sebesar Rp 9,3 triliun, Angkatan Laut Rp 17,4 triliun, dan Angkatan Udara Rp 93,9 triliun," kata Panglima TNI dalam pemaparan hasil kerjanya di hadapan Komisi I DPR di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/7).
Menurut dia, dengan dana perawatan dan perbaikan sebesar itu, diharapkan renstra dapat terprogram dengan baik, sehingga tak ada lagi alutsista yang ditambal sulam. "Jangan sampai ada tambal sulam atau kanibal. Itu tidak boleh lagi. Ini keharusan. Kalau tidak prajurit TNI akan menghadapi situasi sulit nantinya. Renstra ini segera kami dorong ke Presiden Joko Widodo untuk disahkan melalui Perpres," kata Moeldoko.
Mengenai alutsista, Panglima TNI mengakui bahwa masih ada 52 persen alutsista yang berusia di atas 30 tahun. Namun dengan adanya minimum essential force (MEF), maka alutsista tua akan tergeser dengan sendirinya.
"Saya pikir dengan peremajaan melalui MEF 2010-2014, langkah kita sekarang 34 persen, pasti secara alamiah alutsista kita yang sudah kuno itu akan minggir pelan-pelan. Diharapkan pada MEF kedua 2015-2019 dapat mencapai 68 persen," kata Moeldoko.
Selain renstra pemeliharaan dan perbaikan alutsista, TNI juga menyusun renstra pengadaan alutsista, dan renstra kesejahteraan prajurit serta PNS di jajaran TNI. Ini diharapkan dapat tercapai pada renstra 2015-2019. "Itu termasuk juga di antaranya perumahan (untuk prajurit)," katanya.