Selasa 07 Jul 2015 05:17 WIB

Islamisasi Jawa Berpusat di Keraton

Abdi dalem melakukan salat Id 1434 Hijriah di Keraton Yogyakarta, Kamis (8/8).
Foto:

Bagaimana Anda melihat situasi di Keraton Yogya saat ini? Benarkah raja harus seorang laki-laki dan bisa diputuskan begitu saja. Fakta mengatakan musyawarah keluarga kerap dilakukan dalam menentukan posisi raja?

Permasalahan di Keraton Yogyakarta itu bersifat multidimensi. Bisa dipandang dari aspek internal keluarga, sistem sosial patriarki dan historis, bahkan politis-ekonomis. Memang dari perspektif historis bisa dilihat bahwa penentuan putra mahkota adalah hak prerogatif raja. Tapi, itu tidak bisa serta-merta menjadi patokan. Suksesi selalu berjalan sesuai dengan konteks zaman.

Perlukah rakyat gelisah melihat polemik yang muncul di Yogya? Bagaimana menyikapinya?

Rakyat tidak perlu gelisah karena itu adalah permasalahan internal keluarga. Bagaimanapun rakyat hanya bisa mengawal proses itu. Akan tetapi, tidak dapat dimungkiri jika nantinya rakyat akan terbawa arus. Hal itu perlu dipahami bahwa rakyat masih memperhatikan Keraton, tidak dari aspek politik, tapi sebagai cultural heritage belaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement