Ahad 05 Jul 2015 22:31 WIB

Pansel Harap Capim KPK tak Kejar Karier

Rep: Issha Haruma/ Red: Indira Rezkisari
Panitia Seleksi Capim KPK berfoto bersama usai mengumumkan daftar calon pimpinan KPK periode 2015-2019 yang dinyatakan lolos seleksi Administrasi di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (4/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panitia Seleksi Capim KPK berfoto bersama usai mengumumkan daftar calon pimpinan KPK periode 2015-2019 yang dinyatakan lolos seleksi Administrasi di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Sabtu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara tim Panitia Seleksi (Pansel) KPK, Betty Alisjahbana menyebutkan beberapa kriteria yang wajib dimiliki oleh seorang capim KPK. Beberapa kriteria tersebut, lanjutnya, harus dimiliki untuk menghindarkan masalah jika menjadi pimpinan KPK di kemudian hari.

"Memang tidak ada yang sempurna tapi bisa kita cari orang yg melakukan paling sedikit kesalahan di masa lalu. Selain itu, yang memiliki kenegarawanan, sudah selesai dengan masalah pribadinya, dan melihat ini sebagai tugas negara, bukan batu loncatan untuk karier selanjutnya," kata Betty dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Ahad (5/7).

"Apabila bisa kita temukan, masalah-masalah hukum yang menimpa pimpinan KPK bisa dikurangi," ujar Betty lagi. Betty mengatakan, penelusuran rekam jejak pendaftar capim KPK harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Pendapat senada datang dari anggota tim pansel yang lain, Natalia Subagyo. Natalia mengatakan, timnya tidak akan mampu mencari sendiri rekam jejak 194 pendaftar yang lolos dalam tahap pertama seleksi administrasi. Ia menyebutkan, dalam menelusuri para pendaftar, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan kepolisian, kejaksaan bahkan BIN. Selain itu, tim pansel juga mengharapkan peran serta dari media dan organisasi masyarakat sipil.

"Di antara nama-nama yang masuk itu tidak semua orang yang sudah dikenal dan sering muncul di media atau publik figur. Inilah yang menjadi tantangan dan membutuhkan peran dari banyak pihak untuk menelusurinya," ujar Natalia.

Ia mengaku yakin organisasi masyarakat sipil memiliki kapasitas untuk menelusuri rekam jejak pendaftar capim. Bantuan penelusuran tersebut, lanjutnya, sangat dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement