Ahad 05 Jul 2015 16:03 WIB

'Anak yang Dianiaya Ibunya tak Alami Trauma Berat'

Penyiksaan (Ilustrasi)
Foto: IST
Penyiksaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan anak yang mengaku dianiaya ibunya, GT (12), tidak mengalami trauma berat berdasarkan hasil tes kejiwaan.

"Dia (GT) mungkin membutuhkan persiapan mental untuk bertemu ibunya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru saat dikonfirmasi di Jakarta, Ahad (5/7).

Audie mengatakan GT telah menjalani tes kejiwaan dua kali pada 1 dan 3 Juli 2015 yang diadakan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Audie menuturkan hasil pemeriksaan psikologis juga memperlihatkan GT memiliki tingkat kecerdasan yang baik dibandingkan anak seusianya.

Audie menduga ada kemungkinan GT melakukan 'perlawanan' kepada ibunya, yang berinisial LSR (47), dengan cara berbohong mengaku jadi korban kekerasan.

Guna mengungkap laporan kekerasan ibu terhadap anaknya itu, Audie menyatakan penyidik mengagendakan pemeriksaan terhadap LSR sebagai saksi terlapor pada Rabu (8/7). Sebelumnya, GT melarikan diri dari rumahnya hingga ditampung tetangganya berinisial AT karena mengaku mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya.

AT mengantarkan GT melaporkan kejadian ke Polres Metro Jakarta Selatan, lalu Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membawa anak berusia 12 tahun itu ke rumah aman untuk pemulihan kondisi fisik dan psikologisnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement