REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahmad Syafii Maarif baru saja menerbitkan buku biografinya yang berjudul 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat'. Buku itu juga dirilis dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke 80.
Dalam acara diskusi dan bedah buku tersebut, yang dilangsungkan di Bentara Budaya, Jumat (3/7), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok), memberikan kesannya terhadap sosok Syafii Maarif.
Meski baru pertama bertemu dengan Syafii Maarif, Ahok mengaku telah mengagumi ide atau gagasan Maarif saat membaca tulisan-tulisannya.
Ahok, yang tahu bahwa Syafii Maarif berasal dari Sumatera Barat, dalam sambutannya menyinggung soal sejarah Minangkabau.
Dalam sejarah yang Ahok ceritakan, ia menyebut ada tiga keturunan raja dalam sejarah Minangkabau, yakni raja alam, raja adat, dan raja ibadat. Dan menurutnya, Syafii Maarif atau biasa dikenal Buya Syafii, termasuk keturunan raja ibadah bila dihubungkan dengan sejarah Minangkabau.
"Seharusnya judul buku ini (biografi Maarif) bukan berjudul 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat', tapi 'Raja Ibadat dari Makkah Darat'," katanya.
Ahok juga berharap bisa mengikuti jejak Maarif, yang menurutnya selalu bicara mengenai substansi. "Saya harap bisa mengikuti jejal beliau," ucapnya.
Selain Ahok, dalam acara diskusi buku itu juga turut hadir calon pimpinan KPK Johan Budi, Plt Ketua KPK Taufiqqurahman Ruki, dan Sejarahwan Anhar Gonggong.