REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebagian jenazah korban jatuhnya Hercules type C-130 yang sudah mulai membusuk namun belum teridentifikasi di ruangan instalasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, terpaksa dimasukkan ke lemari pendingin.
"Telah disiapkan dua unit tempat pendingin mayat untuk memudahkan proses kerja Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan identifikasi jenazah," kata Direktur Eksekutif Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani, Jumat (3/7).
Sejumlah mayat yang telah dievakuasi itu, menurut dia, saat ini mulai kelihatan hancur, karena sudah empat hari lamanya berada di rumah sakit milik pemerintah pusat.
"Wajah dan tubuh korban Hercules itu mulai sulit dikenali, dan sebagian ada yang hancur," kata Kombes Pol Anton.
Dia menyebutkan, selama ini jenazah itu diletakkan saja menumpuk di meja ruangan instalasi RSUP Adam Malik dan wajar mengalami pembusukan. Selain itu, jenazah tersebut juga mengeluarkan bau yang mulai menyengat, sehingga dapat mengganggu petugas Tim DVI yang melakukan identifikasi.
Anton menambahkan, hingga Jumat (3/7) pukul 13.00 WIB. jumlah jenazah yang berhasil diidentifikasi Tim DVI Polri sebanyak 99 orang. Sedangkan, jenazah yang telah dievakuasi ke RSUP Adam Malik 143 kantong dan tinggal 44 jenazah lagi yang belum terindentifikasi.
"Seluruh jenazah yang belum terindentifikasi harus secepatnya diselesaikan sehingga dapat diketahui identitas mereka itu," katanya.
Dia menjelaskan, sebenarnya identifikasi jenazah itu, tidak ada kendala, kalau kondisi fisiknya dalam keadaan utuh dan tidak rusak. Namun, saat ini tubuh jenazah tersebut mulai hancur dan sulit untuk mengambil sidik jari dan bagian gigi.
"Terpaksa dilakukan tes DNA bagi keluarga korban pesawat, hal ini prosesnya juga agak lambat dan bukan seperti identifikasi secara primer hanya melalui identitas diri," tambahnya.
Berdasarkan data manifes, jumlah penumpang Hercules 122 orang, terdiri dari 33 TNI AU, 6 TNI AD, dan 83 orang keluarga TNI. Pesawat militer milik TNI AU itu, jatuh di Jalan Letjen Djamin Ginting Medan, Selasa (30/6) sekitar pukul 12.00 WIB, menimpa bangunan tempat pemandian tradisional dan dua bangunan rumah.