Jumat 03 Jul 2015 14:27 WIB

Hercules Jatuh, Mendagri: Jangan Salahkan TNI

Prajurit TNI AU memanggul peti jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 saat upacara penghormatan terakhir di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (1/7).
Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma
Prajurit TNI AU memanggul peti jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 saat upacara penghormatan terakhir di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membela TNI AU terkait jatuhnya pesawat Hercules C-130, mengenai indikasi banyaknya warga sipil yang bukan keluarga TNI bisa menjadi penumpang asalkan membayar sejumlah uang.

"Soal membayar, saya itu waktu masih jadi pengurus KNPI bayar Rp10 ribu sekadar dapat Aqua di Hercules itu mulai dari Halim (Jakarta) sampai Papua. Saya kira itu tak ada masalah karena bagian dari bakti sosial TNI dan itu harus ada," kata Tjahjo disela kunjungannya di Kantor Gubenur Riau, Pekanbaru, Jumat (3/7).

Menurut dia, jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Kota Medan pada 30 Juni lalu merupakan musibah. Meski begitu, sesuai perintah Presiden Joko Widodo, insiden itu harus diselidiki karena menyangkut alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Ia menilai dalam insiden Hercules tersebut TNI tidak bisa dipersalahkan, apalagi dengan argumen yang tidak menyentuh akar masalah. Politisi PDIP ini juga tidak setuju dengan usulan pemindahan Lanud Soewondo, Medan, yang disuarakan sejumlah kepala daerah dan politisi.

"Malah usulannya lapangan terbang yang harus dipindahkan. Lebih dulu mana, yang harusnya dipikirkan adalah jangan sampai dekat Lanud ada bangunan-bangunan masyarakat di area tertentu. Karena kalau pun bandara harus dipindah, ya harus ada lokasi yang baik dan sebagainya," ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah daerah seharusnya segera mengevaluasi keberadaan rumah dan bangunan yang terlalu banyak diseliling Lanud Soewondo.

"Polemiknya bukan disitu, jangan salahkan TNI. TNI ingin berbuat berbagi, soal ini kan musibah di manapun ini bisa terjadi. Tapi karena ini menyangkut Alutsista, perintah Bapak Presiden diselidiki dengan baik," lanjut Tjahjo Kumolo.

Ia mengatakan uzurnya usia pesawat Hercules yang jatuh bisa menjadi salah satu penyebab insiden, karena itu perlu dipertimbangkan agar Rencana Strategis (Renstra) TNI ke depannya harus mengutamakan pengadaan alutsista yang baru dan berkualitas.

"Mungkin Renstra untuk TNI harus stop (pembelian) barang bekas. Lebih baik kita punya baru, berkualitas dan bisa digunakan dengan baik," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement