Kamis 02 Jul 2015 22:32 WIB

Penjual Madu Palsu Sering Berpura-pura Jadi Suku Baduy

Madu
Foto: flickr.com
Madu

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polresta Kabupaten Tangerang menangkap tiga tersangka pembuat dan pengedar madu palsu. Dalam aksinya, para tersangka kerap menyamar sebagai Suku Baduy.

Dengan membawa tas anyaman ditambah pakaian serba hitam tanpa alas kaki, mereka menjajakan madu yang diklaim asli. "Mereka telah beroperasi selama dua setengah tahun," kata Kapolresta Kabupaten Tangerang, Irman Sugema, di Tangerang, Kamis (2/7).

Dari tangan tersangka, polisi  menyita 1.325 botol madu palsu. Irman menjelaskan, ribuan madu tanpa izin edar ini dipasarkan dan dikemas dalam botol kaca. Ribuan botol madu palsu tersebut lantas diedarkan di daerah Tangerang, Banten dan sekitarnya. "Ketiganya menggunakan modus yang sama dan mereka masih saling kenal," ungkap Irman.

Irman menjelaskan untuk membuat madu tersebut ketiga tersangka mencampurkan gula pasir, aroma madu dan asam sitrat. Ia menjelaskan, ketiga tersangka biasa memasarkan barangnya dengan menjual ke tanan kedua yang di jual dengan harga antara Rp 6.500-Rp 7.000.

"Dari mereka dijual lagi Rp 30 ribu untuk botol kecil dan Rp 50 ribu untuk ukuran besar," terang Irman.

Irman menjelaskan dalam satu pekan, ketiga tersangka bisa memproduksi sekitar 1.000 botol. Dalam sebulan, kata Irman lagi, pelaku bisa meraup omset hingga jutaan rupiah. Ketiga tersangka kini tengah mendekam di Mapolresta Kabupaten Tangerang. Mereka bakal dijerat dengan undang-undang perlindungan konsumen dan bahan pangan.

"Mereka diancam maksimal lima tahun penjara," terang Irman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement