Kamis 02 Jul 2015 15:07 WIB
Pesawat Hercules Jatuh

Panglima TNI Akui Usia Alutsista Angkut Udara Sudah Tua

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Angga Indrawan
Paskhas TNI AU menggotong peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C–130 saat upacara pelepasan jenazah di Landasan Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7).  (Republika/Yasin Habibi)
Paskhas TNI AU menggotong peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C–130 saat upacara pelepasan jenazah di Landasan Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengakui Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) khususnya alat angkut udara sudah tua. Salah satu pesawat angkut paling tua yang masih digunakan hingga saat ini adalah pesawat Hercules buatan tahun 1964. Usia pakainya sudah menginjak 51 tahun. 

Salah satu dari pesawat itu adalah pesawat Hercules C-130 A-1310 yang akhirnya mengalami insiden jatuh di tengah-tengah pemukiman warga, yaitu di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, awal pekan ini. Untuk itu, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengungkapkan akan mengevaluasi secara menyeluruh alutsista yang sudah tua. 

Lebih lanjut, Moeldoko menyebutkan, khusus untuk pesawat Hercules, saat ini TNI memiliki delapan pesawat buatan tahun 1960. Sementara pesawat C-130 A1310 merupakan produksi tahun 1960, yang mulai digunakan pada 1964. Kemudian, ada pula pesawat Hercules buatan tahun 1978 yang jumlahnya mencapai 12 pesawat. 

"Sedangkan yang tahun 80an sekitar enam pesawat. Jadi Alutsista kami itu, khususnya alat angkut udara, usianya memang sudah cukup tua," ujar Moeldoko usai menandatangi nota kesepahaman (MoU) antara TNI dan Bakamla di Ruang Tamu Panglima TNI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).

Kendati begitu, TNI tetap berupaya untuk mengatasi keterbatasan itu. Terutama prajurit-prajurit yang di lapangan mampu dengan teliti dan sabar untuk bisa terus memelihara dan memaksimalkan penggunaan pesawat-pesawat tersebut. 

Terkait kelayakan terbang dari pesawat Hercules C-130 A-1310, Moeldoko mengungkapkan, tadinya pesawat itu memang digunakan untuk menjadi pesawat tanker yang dikhususkan menjadi penyedia bahan bakar di udara. Namun, karena sudah tidak digunakan, maka fungsinya diubah. Alhasil, hitungannya jam terbang pesawat itu pun juga berubah. Kendati begitu, Moeldoko memastikan, pesawat itu masih laik terbang.

"Digunakan sebagai kargo untuk alat angkut, sehingga kalau dilihat hitungan kilometernya masih muda jam terbangnya. Jadi dari hitungan itu, masih layak terbang," ujar Moeldoko.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement