Rabu 01 Jul 2015 16:29 WIB

Firasat Ibunda Serda Danu Sebelum Hercules Jatuh

Personil TNI bersama Petugas PMI dan Basarnas melakukan evakuasi puing-puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personil TNI bersama Petugas PMI dan Basarnas melakukan evakuasi puing-puing pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Keluarga Sri Suripto menunggu kedatangan jenazah anaknya Sersan Dua (Serda) Sri Febriramadhanu yang menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Hercules di Medan Sumatera Utara.

"Kami semua sudah ikhlas dan menunggu kedatangan jenazah agar bisa segera dikebumikan," ujar Sri Suripto di Jalan Sapta Marga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (1/7).

Ibu korban, Ernawati yang sangat terpukul atas meninggalnya putra keduanya dalam insiden kecelakaan pesawat pada Selasa (30/6) juga siap menerima kedatangan jenazah.

Menurut dia, jika jenazah sudah tiba di kediaman, rencananya akan disemayamkan beberapa jam di rumah duka kemudian dimakamkan di Taman Makam Bahagia Banjarbaru.

"Dia anak baik, penurut dan sangat sayang sama orang tua. Namun, kami semua sudah ikhlas dan menunggu kedatangan jenazah," ucap ibu tiga anak itu sambil terisak.

Dikatakan, firasat meninggalnya sang anak yang lulus dari Secaba PK Rindam IV/Mulawarwan pada 2012 dirasakannya, Senin (29/6) petang menjelang waktu berbuka puasa.

Diceritakan, saat itu anaknya yang tengah berada di Medan menelepon dan mengabari rencana keberangkatannya bersama rombongan menumpang pesawat Hercules naas itu.

"Saat sambungan telepon hendak diputus karena menjelang berbuka, dia bersikeras minta jangan ditutup sambil berucap tidak akan bisa dihubungi lagi setelah pembicaraan itu," ucap Erna.

Firasat kedua dirasakannya pada Selasa (30/6) siang saat berada di kantor, melihat seluruh wajah pegawai laki-laki sama dengan wajah anaknya sehingga pegawai kebingungan.

"Tepat pukul 12.30 Wita, saya lihat seluruh wajah pegawai laki-laki sama dengan wajah Danu sehingga segera saya panggil untuk mendekat dan membuat pegawai bingung," ujarnya.

Serda Sri Febriramadhanu yang menjabat Bintara Mekanik Madya Siud II Flite A Heli Serbu Dron-12/Serbu Pusat Penerbangan Angkatan Darat lahir di Kandangan, 22 Februari 1994.

Personel Penerbang Semarang Skuadron 12 Lampung itu menjadi salah satu korban pesawat Hercules tipe C-130 TNI AU yang jatuh di Medan, Sumut, Selasa (30/6).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement