Selasa 30 Jun 2015 21:48 WIB

BLUD LRT Dinilai Belum Tentu Bisa Jalan

Jalur LRT di luar negeri.
Foto: Setkab
Jalur LRT di luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Heru Budi Hartono mengatakan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan belum dijamin akan dapat berjalan. Untuk itu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memilih penunjukkan langsung untuk pengerjaan infrastruktur LRT.

"BLUD memang gak terlalu bagus. BLUD juga gak menjamin bisa jalan," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/6).

Adapun BUMD yang nantinya akan dipercaya untuk membangun infrastruktur LRT yakni PT Jakarta Propertindo (JakPro). Dan untuk penunjukan langsung, Heru menyebutkan tidak ada masalah, sebab sudah ada dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.

"Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) bilang sih bisa penunjukkan langsung, karena sesuai dengan UU No.23 Pasal 343. Tetapi itu ada persyaratannya khusus," ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara ini.

Seperti diketahui, pada akhir tahun ini pembangunan LRT akan dilakukan terlebih dahulu pada koridor satu antara Kelapa Gading menuju Kebayoran Lama. Sementara yang lainnya, akan dilanjutkan pada tahun mendatang.

DKI sendiri akan membangun tujuh rute MRT. Ketujuh rute meliputi Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).

Setiap rute akan dilalui 20 rangkaian kereta LRT yang masing-masing bisa mengangkut 628 penumpang. Pembangunan LRT sendiri memang akan melibatkan kota lainnya di sekitar Jakarta. LRT akan dibangun dengan menghubungkan DKI dengan kota lainnya, seperti rute Jakarta-Bogor, Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement