REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, jalan tol Semarang-Solo diharapkan akan berperan strategis dalam pengembangan jaringan jalan khususnya di Jawa Tengah (Jateng). Ketika nantinya rampung, jalan tersebut diharapkan dapat mengiringi perkembangan wilayah setempat yang dengan sendirinya akan mendorong kegiatan perekonomian.
"Selain ada tol, akan diperkuat juga dengan transportasi pelabuhan laut Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani," kata Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero), Tbk. David Wijayatno dalam rilis yang diterima pada Senin (29/6).
Dijelaskannya, jalan tol Semarang-Solo dibangun dengan panjang total 72,64 km. Ia dikelola oleh PT Trans Marga Jateng yang merupakan perusahaan patungan antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (BUMD) dengan komposisi saham 60 persen dan 40 persen. Jalan tol dengan nilai investasi sebesar 7,30 Triliun tersebut diharapkan mampu memperlancar
jalur ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya.
Misalnya, lanjut dia, daerah Ungaran yang merupakan daerah industri utama di Jawa Tengah. Saat ini, kendaraan-kendaraan besar dari daerah tersebut sering terhambat oleh kemacetan karena banyaknya kendaraan yang melintas di jalan provinsi antara Ungaran ke Semarang. "Karenanya, kemacetan parah rentan terjadi, ini harus segera diatasi," tuturnya.
Ke depan, Jasa Marga juga akan terus melakukan pengembangan perusahaan dengan menambah jalan tol baru baik dengan cara mengikuti tender yang diselenggarakan Pemerintah, mengakuisisi jalan tol yang tidak dikerjakan investor lama atau dengan memberikan inisiatif dan usulan kepada Pemerintah.
Sebelumnya, ruas tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 kilometer yang merupakan bagian dari Tol Semarang-Solo ditargetkan beroperasi di lebaran 2016. Saat ini, jalan yang dioperasikan oleh PT Trans Marga Jateng (PT TMJ) tersebut tengah dalam proses penyelesaian tender konstruksi dan akan segera melakukan pekerjaan konstruksi pada akhir Juni 2015.
Untuk Seksi IV Ruas Salatiga-Boyolali sepanjang 24,40 km saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sebesar 46,93 persen. Sedangkan Seksi V Ruas Boyolali-Kartasura sepanjang 7,64 km juga masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sebesar 46,48 persen.