Senin 29 Jun 2015 11:50 WIB

TNI AU Pecat Anggota Skuadron II Halim Pengedar Sabu

Para tersangka pengedar sabu yang ditangkap petugas (ilustrasi).
Foto: Antara/Nwa Kanu
Para tersangka pengedar sabu yang ditangkap petugas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Udara (AU) memecat secara tidak hormat anggota Skuadron II Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kopral Dua (Kopda) TNI Agung Hari Panili karena terbukti menjadi pengedar narkoba.

Upacara pemecatan itu dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsekal Pertama Umar Sugeng Hariyono, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin. Dalam upacara pemecatan, dilakukan pencopotan seragam dan baret sebagai simbolik lepas dari kedinasan.

Danlanud Halim Perdanakusuma, mengatakan, pemecatan ini berdasarkan putusan yang sudah punya kekuatan hukum tetap atau inkrah dari peradilan Mahkamah Militer terhadap Agung.

"Dari hukumnya sudah selesai semua. Kemudian Kepala Staf TNI AU mengeluarkan keputusan pemecatan ini. Kemudian kita acarakan upacara seperti ini supaya jadi pelajaran bagi semuanya," kata Sugeng.

Menurut dia, Agung kurang lebih sudah lima tahun terlibat narkoba. Awalnya, Agung hanya sebatas pemakai, namun kelamaan beralih menjadi pengedar. "Narkobanya jenis sabu. Awalnya pengguna. Biasalah kemudian jadi pengedar," ujar Sugeng.

Bahkan, lanjut Sugeng, Agung saat-saat awal terjerat narkoba sudah desersi atau kabur dari tugas kedinasan hingga akhirnya dicari dan proses hukumnya berjalan.

Sugeng tak membantah bahwa kehidupan sekitar sangat mempengaruhi pola tingkah laku setiap orang, tak terkecuali anggota TNI. Padahal, rambu-rambu dalam TNI sudah begitu ketat, termasuk pengawasan-pengawasan yang dilakukan.

"Rambu-rambunya sudah jelas, ada sumpah prajurit, Sapta Marga, 8 wajib TNI. Tapi kehidupan di Jakarta, peluang-peluang seperti itu banyak sekali. Sehingga tidak kuat imannya, akhirnya kena. Bukan hanya di Jakarta sih ya," kata Sugeng.

Adapun, putusan inkrah terhadap Agung dari peradilan militer sudah keluar sejak Maret 2015. Namun begitu, Sugeng tidak menjelaskan secara perinci kasus yang menjerat pembantu teknisi di skuadron yang kini mengarmadai pesawat jenis CN tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement