Ahad 28 Jun 2015 14:12 WIB

PDIP Buka Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
 Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri (tengah) menekan tombol pembuka tirai sebagai tanda diresmikan nya Gedung Baru DPP PDI, Jakarta Pusat, Senin (1/6). (Republika/Raisan Al Farisi)
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri (tengah) menekan tombol pembuka tirai sebagai tanda diresmikan nya Gedung Baru DPP PDI, Jakarta Pusat, Senin (1/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka sekolah partai bagi calon kepala daerah yang akan maju pilkada dengan kendaraan PDIP. Tidak hanya kader internal PDIP sendiri, sekolah partai juga diikuti oleh kader parpol lain yang maju sebagai calon kepala daerah dari PDIP. 

“Siapapun mereka yang ingin maju dalam pilkada,” kata Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri saat memberi sambutan di pembukaan Sekolah Partai di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Ahad (28/6).

Sekolah partai ini akan dilakukan dengan dua tahap. Di tahap pertama, dilaksanakan mulai 28 Juni hingga 3 Juli 2015. Sebanyak 137 calon kepala daerah mengikuti sekolah partai ini. Mereka adalah calon kepala daerah yang sudah mendapat surat rekomendasi untuk maju dalam bursa pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015 nanti. 

Ini adalah angkatan pertama untuk Sekolah Partai di PDIP. Sedangkan untuk angkatan kedua, akan digelar Juli mendatang. Sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan bulan Januari 2016 nanti setelah mereka yang dicalonkan terpilih sebagai kepala daerah dalam pilkada serentak. 

Mereka yang terpilih akan mendapat sekolah partai agar dapat menjalankan pemerintahan dengan efektif di daerahnya masing-masing. Megawati mengatakan, calon kepala daerah dari PDIP harus diberi pelatihan untuk pemenangan mereka saat bertarung di pilkada langsung. 

PDIP, kata dia, hanya memberikan ruang bagi mereka yang ingin maju sebagai calon kepala daerah. “Kami hanya memberikan rekomendasi dan kalian lah (calon kepala daerah) yang harus berjuang mati-matian,” kata Megawati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement