REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut lima desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami rawan pangan, bukan kelaparan. Dia menjelaskan, warga di lima desa mengalami gagal tanam dan gagal panen akibat kekeringan.
Akibatnya, lanjut Khofifah, desa mereka terancam rawan pangan. Menurut Khofifah, timnya sudah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian untuk membuat sumur bor di desa-desa tersebut.
"Mentan sudah kirim tim untuk bangun sumur bor. Itu bisa mengairi 12 hektare," katanya di Istana Negara, Jumat (26/6).
Dengan adanya sumur bor tersebut, Khofifah berharap lima desa yang berada di Kabupaten Timor Tengah bisa bebas dari status rawan pangan. Dia optimistis sumur bor akan menghidupkan ladang-ladang warga.
Menurut Khofifah, warga di lima desa NTT umumnya mengonsumsi jagung sebagai makanan pokok mereka. Selain jagung, warga juga masih mengonsumsi beras dan sagu.
Sebelumnya diberitakan, lima desa di Kabupaten Timor Tengah, NTT mengalami kelaparan. Lima desa tersebut yakni Desa Toineke, Tuafanu, Kiufatu, dan Oni di Kecamatan Kualin, dan Desa Oebelo di Kecamatan Amanuban Selatan. Tak ada makanan untuk dimakan, warga dikabarkan mengonsumsi makanan ternak.