REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- RS Hasan Sadikin Bandung telah mempersiapkan ruang khusus perawatan bagi pasien yang terjangkit Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dr. Rudi Wisaksana SpPD menyatakan saat ini RSHS memiliki Ruang Flamboyan yang dapat digunakan untuk merawat pasien dengan MERS. Ruang Flamboyan yang sebelumnya digunakan untuk merawat pasien dengan flu burung ini telah dipersiapkan dan diperbaharui.
Di Ruang Flamboyan ini terdapat delapan kasur dengan dua ventilator. "Flamboyan merupakan ruang khusus isolasi," terang Rudi di RSHS pada Jumat (26/6).
Selain mempersiapkan pelayanan dari sehi fasilitas, RSHS juga mempersiapkan perlindungan khusus bagi tenaga medisnya terkait perawatan pasien MERS. Jika dihadapkan dengan pasien MERS, Rudi menyatakan pihak rumah sakit akan melengkapi para petugas medis dengan pakaian khusus, masker, alat filter udara beserta penyaring khusus.
Hal ini bertujuan agar petugas medis tidak menghirup udara yang sama dengan pasien MERS. Pasalnya,virus MERS yang mematikan ini dapat ditularkan melalui udara dan memiliki masa inkubasi selama dua hingga 14 hari. "Di samping fasilitas, ada semacam latihan rutin kalau ada wabah," tambah Rudi.
Rudi menyatakan meski angka kematian MERS tidak sehebat flu burung, akan lebih baik jika masyarakat lebih waspada saat berkunjung ke negara Timur Tengah yang merupakan tempat awal mula MERS berasal.
Ia menyatakan, MERS di Arab Saudi hingga Iran sudah terlihat sejak 2012 lalu. Hingga saat ini masih belum diketahui asal penularan MERS. Akan tetapi, diduga kuat MERS ditularkan melalui unta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
